Kesepakatan tersebut dintandai dengan penandatanganan MoU oleh Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal dengan Rektor UNSRAT Prof Ellen Joan Kumaat yang berlangsung secara virtual di Ruang Mini Rektor Unsyiah, Banda Aceh, Selasa.
Rektor UNSRAT Prof Ellen Joan Kumaat mengatakan dirinya mengakui selama ini Unsyiah telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang kebencanaan.
Ia mengatakan hasil riset yang dilakukan Unsyiah, telah memberikan kontribusi penting bagi pemangku kebijakan serta pengetahuan kebencanaan bagi masyarakat.
“UNSRAT perlu belajar lebih banyak lagi dan kita bisa saling bertukar informasi, join modul e-learning maupun join riset dan publikasi bersama,” kata Ellen.
Ellen juga menjelaskan fokus kerja sama lainnya dalam MoU tersebut adalah bidang kelautan, mengingat kedua perguruan tinggi tersebut memiliki keunggulan yang sama yaitu berada di lingkungan laut dan keunikan masyarakat lokalnya.
Selanjutnya, kedua perguruan tinggi ini juga sepakat untuk melakukan pengembangan pusat riset halal, serta pembelajaran bidang ekonomi syariah dan pertukaran mahasiswa.
Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal menyambut baik semua fokus kerja sama dari kesepakatan MoU tersebut.
“Sebenarnya kedua perguruan tinggi ini telah memiliki hubungan yang erat sejak lama, yaitu melalui program School of Internet bersama lima peguruan tinggi lainnya,” katanya.
Terkait kerja sama bidang Kebencanaan, Unsyiah sangat bersedia untuk berbagi pengalamannya. Apalagi Pusat Riset Kebencanaan Unsyiah (TDMRC) saat ini telah diakui sebagai Pusat Unggulan Iptek.
Rektor mengatakan Unsyiah akan berupaya agar UNSRAT bisa tergabung dalam konsorsium kebencanaan yang telah Unsyiah bentuk, bersama beberapa perguruan tinggi lainnya.
“Saya akan meminta TDMRC Unsyiah, untuk mengusulkan UNSRAT kepada kementerian agar tergabung dalam konsersium kebencanaan, sehingga pengetahuan mitigasi bencana di Indonesia bisa semakin kuat,” demikian Rektor.
Pewarta: Muhammad IfdhalUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025