Permintaan penundaan pelelangan tersebut diminta pihak DPRK Aceh Jaya hingga adanya hasil analisa teknis kelayakan dari tim independen dari luar Aceh Jaya yaitu dari pihak Universitas Syiah Kuala.
"Kita minta ditunda dulu untuk sementara waktu hingga adanya hasil dari tim ahli independen terkait hal-hal teknis pembangunan masjid agung ini," kata Muslem saat disambangi Antara, Jum,at (29/5).
Muslem menuturkan jika pihaknya sengaja mengundang tim ahli independen dari Unsyiah karena kemauan dari lembaga harus independen sehingga apapun hasilnya akan netral dan tidak memihak kepada siapapun.
"Apapun hasil analisa dari tim independen nantinya semoga bermanfaat dan masyarakat terima semua," kata Muslem D.
Muslem menyampaikan bahwa meskipun saat ini tim Ahli dari pihak Dinas PUPR Aceh Jaya sudah turun kelapangan namun pihaknya nantinya akan menyandingkan hasil dari kedua tim ahli tersebut untuk melihat data yang akurat sesuai dengan hasil pengecekan dilapangan.
"Kita menginginkan bangunan mesjid kabupaten ini benar-benar kokoh dan layak untuk dilanjutkan," kata Muslem.
Muslem juga menjelaskan jika pihaknya juga berencana akan membentuk pansus terkait pembangunan Mesjid Agung Baitul Izzah Kabupaten Aceh Jaya jika hasil analisa dari tim ahli independen didapati tidak kokoh atau tidak layak untuk di lanjutkan.
"Banmus sudah kita laksanakan, dan untuk pansus juga akan segera kita bentuk jika hasil analisa dari tim ahli independen menyatakan bangunan mesjid Agung Aceh Jaya tidak layak untuk dilanjutkan," kata Muslem.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan jika selama ini tidak ada desakan dan intervensi dari mana pun terkait kunjungan kerja serta banmus yang baru saja di selesaikan kemarin.
"Tidak ada desakan dari pihak manapun, ini semua murni tugas dari lembaga untuk mengawasinya," kata Muslem.
Pewarta: Arif HidayatUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025