Informasi yang diperoleh dari dua korban dari partai lokal di Aceh itu, Sabtu, tiga unit rumah kader PA yang berada di Desa Banda Masen dirusak pada pukul 04.00 WIB dan rumah kader PNA yang berada di desa yang sama pada pukul 01.20 WIB.
Menurut kader PNA Amri, dirinya tidak mengetahui penyebab rumahnya dirusak, karena pada saat kejadian, dirinya dan keluarga tidak berada dirumah.
Sementara, korban lainnya dari kader PA Hamdani mengatakan, pada saat kejadian dirinya dan sekeluarga sedang tertidur lelap, namun tiba-tiba dikejutkan oleh suara lemparan batu ke arah jendela kaca.
Kontan saja, dirinya bersama anggota keluarga lainnya, terbangun. Namun lemparan batu terus terjadi kearah jendela rumahnya.
"Awalnya jendela kaca kamar anak saya yang terkena lemparan. Kontan saja anak saya menyelimuti diri dengan selimut sambil berlari ke arah kamar saya. Pada saat itu saya hendak keluar, namun dilarang oleh istri," cerita Hamdani.
Akibat aksi pengrusakan rumahnya, semua jendela kaca bagian depan rumahnya hancur berkeping-keping. Sementara kerusakan material lainnya tidak ada, begitu juga dengan korban jiwa.
Menurut Hamdani lagi, jumlah pelaku diperkirakan lima orang, yang langsung meninggalkan lokasi rumahnya begitu selesai melakukan aksi tersebut.
"Saya perkirakan jumlahnya sekitar lima orang dan langsung pergi meninggalkan lokasi dengan mobil setelah melakukan aksinya," ucapnya.
Disebutkan juga olehnya, pada malam itu, selain rumahnya yang dirusak. Rumah kader PA lainnya didesa yang sama juga ikut dirusak oleh orang tak dikenal. Diantaranya rumah yang ditempati oleh Zulfikar alias Petak dan rumah kader PA setempat Razali.
Editor : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025