"Mayoritas masyarakat Aceh memperingati tahun baru Islam 1440 Hijriah yang diisi dengan kegiatan bernuansa Islam. Dan ini harus menjadi contoh bagi daerah lain," kata Tgk Muharuddin di Banda Aceh, Rabu.
Tgk Muharuddin menegaskan, tahun baru di Aceh itu adalah hijriah, diperingati setiap 1 Muharam. Bukan tahun baru masehi, yang dirayakan banyak orang setiap 1 Januari.
Menurut dia, banyak orang salah dalam merayakan tahun baru. Mereka merayakan dengan berpesta dan membakar petasan, serta kegiatan tidak berguna lainnya.
Oleh karena itu, Tgk Muharuddin mengajak masyarakat hanya merayakan tahun baru hijriah, bukan masehi. Peringatan tahun baru hijriah harus diisi dengan kegiatan bermanfaat seperti berdoa dan zikir atau mendengar tausiah.
"Peringatan tahun baru hijriah dengan mengisi kegiatan bernuansa Islami harus terus dilakukan. Dengan harapan, Aceh menjadi model bagi daerah lain dalam memperingati tahun baru Islam," kata dia.
Dalam peringatan tahun baru hijriah 1 Muharram, kata Tgk Muharuddin, ada peristiwa besar yang diperingati. Yakni, hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Oleh sebab itu, Tgk Muharuddin mengajak masyarakat memaknai setiap peringatan tahun baru hijriah, tidak asal memperingati. Makna tahun baru tersebut adalah bagaimana setiap individu hijrah menjadi lebih baik lagi.
"Peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriah ini menjadi momentum untuk hijrah dari kebodohan ke ilmu pengetahuan serta menjadi pribadi yang saleh dan taat kepada Allah SWT," kata Tgk Muharuddin.
Pewarta: M Haris SAEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025