Banda Aceh (ANTARA) - Mahasiswa dari Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli, Aceh menjadi relawan untuk membersihkan lumpur bekas banjir bandang pada fasilitas ibadah seperti mushala hingga selokan di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Kami sudah dua beberapa hari ini disini, membersihkan lumpur bekas banjir kemarin," kata salah seorang mahasiswa Fakultas Teknik Unigha, Khansa Sabila, di Pidie Jaya, Rabu.
Amatan Antara di mushala Gampong (desa) Alue Keutapang Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya, para mahasiswa ini membersihkan lumpur menggunakan skop secara gotong royong, lumpur tersebut kemudian diangkut menggunakan gerobak dorong.
Baca juga: Fatimah, warga Aceh Tengah yang makan labu rebus kurang bantuan beras
Para mahasiswa ini terbagi dua tim, masing-masing kelompok sekitar 100 orang, dan bertugas di desa berbeda. Mereka berasal dari ragam fakultas diantaranya FKIP, hukum, teknik, ekonomi dan pertanian.
Khansa mengatakan, selain karena rasa kemanusiaan, kegiatan ini juga mendapat nilai khusus dari kampus, menjadi pengganti atau dikonversikan program kuliah kerja nyata (KKN).
"Jadi, menjadi relawan ini juga dinilai dan pengganti KKN. Nanti kita tidak ikut KKN lagi," ujarnya.
Ia menyebutkan, mereka sudah melakukan kegiatan kemanusiaan ini sejak 10 Desember 2025, dan telah melakukan pembersihan di tiga desa. Nantinya, setiap dua pekan sekali, tim bakal diganti dengan mahasiswa lainnya.
"Jadi kami sejauh ini sudah membersihkan mushala, selokan yang tertimbun tanah dan kayu-kayu, biar airnya mengalir, sehingga kalau hujan turun, tidak mudah terjadi banjir susulan," kata Khansa.
Hal senada juga disampaikan mahasiswa lainnya, Rinov Ananda Ramadhan menuturkan, mereka semuanya menetap di Sigli (sekitar kampus), dan menggunakan sepeda motor setiap hari ke lokasi bencana.
Biasanya, mereka berangkat dari Sigli menghabiskan waktu sekitar satu jam, dan mulai bertugas mulai pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. Untuk makan siang, mereka mendapat bantuan dari LSM Pengembangan Aktivitas Sosial Ekonomi Masyarakat Aceh (Paska).
"Kalau kita berangkat pukul 08.00 WIB, jam 09.00 WIB baru kita mulai membersihkan sampai sore. Dan Alhamdulillah, kalau makan, kami dibantu oleh Paska," kata Rinov.
Dalam kesempatan ini, Keuchik (kepala desa), Gampong Alue Keutapang, Kafrawi mengucapkan terima kasih atas bantuan dari para mahasiswa yang sudah membantu membersihkan tempat ibadah di desanya.
"Kami sangat berharap bantuan segala bentuk, terutama dari teman-teman mahasiswa Jabal Ghafur yang telah mengerahkan tenaganya untuk pembersihan fasilitas umum dan mushala," demikian Kafrawi.
Baca juga: Relawan Bea Cukai layanani pemeriksaan kesehatan korban bencana Aceh
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025