Aceh Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Timur menangkap tiga bandar narkoba jenis sabu-sabu dengan barang bukti seberat 920,49 gram di kawasan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.

Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi di Aceh Timur, Selasa, mengatakan selain menangkap tiga bandar, polisi juga menetapkan dua orang lainnya dalam daftar pencarian orang atau DPO.

"Tiga pelaku tindak pidana narkotika tersebut ditangkap pada Rabu (22/10) sekira pukul 15.00 WIB. Selain ketiga pelaku, kami juga menetapkan dua orang dalam DPO. Keduanya calon pembeli dan pemilik sabu-sabu tersebut," katanya. 

Adapun ketiga pelaku yang kini ditetapkan sebagai tersangka yakni berinisial IR (36), warga Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, SA (41) warga Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, dan DE (32) warga Kecamatan Karang Pawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Irwan Kurniadi mengatakan penangkapan bandar narkoba tersebut berawal informasi masyarakat. Masyarakat melaporkan akan ada transaksi sabu-sabu pada sebuah gubuk di Desa Alue Bugeng, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.

Dari informasi tersebut, tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Timur menyelidikinya. Setelah memastikan informasi tersebut benar, tim langsung menggerebek gubuk tersebut.

Di gubuk tersebut, tim menangkap tiga orang serta menemukan satu kantong plastik warna merah yang di dalamnya terdapat bungkusan plastik bening berisi narkotika jenis sabu-sabu dengan seberat bruto 920,49 gram.

Baca: Polres Aceh Timur tangkap dua kurir ganja 67 kg

"Petugas juga mengamankan satu buah bong atau alat pengisap sabu-sabu serta satu buah korek gas serta satu unit sepeda motor," kata Kapolres Aceh Timur.

Pada saat penggerebekan, kata Irwan Kurniadi, seseorang berinisial MY, warga Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, dilaporkan melarikan diri bersama seorang lainnya yang disebut calon pembeli. MY diketahui pemilik narkoba tersebut dan ditetapkan sebagai DPO bersama calon pembeli.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, pelaku berinisial IR merupakan pemilik sepeda motor. Sepeda motor tersebut digunakan MY membawa sabu-sabu ke lokasi transaksi. 

"Sedangkan, SA berperan sebagai penyedia tempat untuk transaksi dan DE dijadikan sebagai penjamin transaksi barang terlarang tersebut. Yang mana transaksi akan dilakukan MY dengan penyandang dana dari DE yang berada di Jakarta sebanyak 15 kilogram," kata Irwan Kurniadi. 

Ketiga pelaku dipersangkakan dengan Pasal 114 Ayat (2) subs Pasal 112 Ayat (2) subs Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika 

Ancaman hukumannya penjara seumur hidup atau paling singkat lima tahun atau paling lama 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp10 miliar, kata Kapolres.

Irwan Kurniadi menegaskan Polres Aceh Timur dan jajaran berkomitmen memberantas peredaran narkoba. Polres Aceh Timur juga meningkatkan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba.

"Kami mengajak masyarakat berperan aktif dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba dengan menginformasikan peredaran serta penyalahgunaan barang terlarang tersebut," kata Irwan Kurniadi.

Baca: Tahanan narkoba menikah di Polres Aceh Timur



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025