Banda Aceh (ANTARA) - Kodam Iskandar Muda menyatakan program Optimasi Lahan (Oplah) Tahap II yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Aceh telah mencapai 1.299 hektare dari total 5.797,86 hektare.
"Program Oplah bukan semata proyek fisik, tetapi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan sektor pertanian," kata Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo di Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan target total luas lahan sebesar 5.797,86 hektare telah sepenuhnya melalui proses Survei Investigasi Desain (SID) dan seluruhnya telah dikontrakkan kepada pihak pelaksana. Senin (6/10/25)
Adapun rincian capaian per satuan Kodim yaitu, Kodim 0105/Aceh Barat dengan luas 812,08 hektare, Kodim 0110/Aceh Barat Daya seluas 780,78 hektare, Kodim 0114/Aceh Jaya seluas 2.905,49 hektare, dan Kodim 0115/Simeulue dengan 1.299,51 hektare.
Keempat satuan kewilayahan tersebut tengah menyelesaikan seluruh proses administrasi dan penyempurnaan dokumen kontrak sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan kontrak secara keseluruhan, tercatat baru terealisasi seluas 1.651,61 hektare atau sekitar 67,47 persen dari total lahan yang telah melalui SID.
Adapun seluas 3.912,02 hektare lahan yang belum dapat dikontrakkan disebabkan adanya revisi hasil SID dari Universitas Teuku Umar (UTU) yang belum diserahkan kembali kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, sehingga menghambat proses penandatanganan kontrak tahap lanjutan.
Baca: Realisasi luas tambah tanam Aceh Besar capai 23.847 hektare
Hingga kini, realisasi pengerjaan fisik lahan telah mencapai 1.229,87 hektare, sedangkan luas tanam yang terealisasi mencapai 1.540,04 hektare atau sekitar 26,56 persen dari total target keseluruhan.
"Kami menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh personel di lapangan, baik dari jajaran Kodim maupun pihak pemerintah daerah dan masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam menyukseskan program tersebut," katanya.
“Optimasi lahan yang dulunya tidak produktif kini menjadi lahan yang bisa kembali ditanami. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” katanya.
Ia juga mengingatkan jajaran di daerah agar terus memantau dan melaporkan perkembangan pelaksanaan program secara rutin, menjaga kualitas pekerjaan, serta memastikan seluruh tahapan sesuai dengan ketentuan dan waktu yang telah ditetapkan.
“Saya minta seluruh satuan jajaran Kodam IM agar bekerja dengan penuh tanggung jawab, memastikan seluruh target tercapai tepat waktu dan hasilnya dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” kata Joko Hadi Susilo.
Pangdam IM juga berharap, program Oplah dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus memperkuat kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam bidang pertanian.
“Melalui semangat gotong royong dan kebersamaan, kita bisa wujudkan Aceh yang semakin sejahtera, mandiri, dan berdaya saing, terutama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang,” katanya.
Program Optimasi Lahan (Oplah) merupakan salah satu program strategis TNI Angkatan Darat yang dijalankan Kodam Iskandar Muda sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
Baca: Kementan optimalkan lahan bekas tsunami di Aceh Besar untuk persawahan
Pewarta: M IfdhalEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025