Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya, Provinsi Aceh, melepas keberangkatan 15 mahasiswa asal kabupaten tersebut guna menempuh pendidikan di sejumlah negara Timur Tengah.

“Keberangkatan anak-anak ke Timur Tengah harus kita sambut dengan penuh dukungan, doa, dan harapan besar agar kelak mereka kembali menjadi ulama, cendekiawan, dan pemimpin yang membimbing masyarakat menuju kebaikan, khususnya masyarakat Nagan Raya,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Nagan Raya Ardimartha di Nagan Raya, Jumat.

Dari 15 mahasiswa yang dilepas, 13 orang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir; satu orang di Université Moulay Ismaïl, Maroko; dan satu orang di Universitas Al-Ahgaff, Yaman.

Ardimartha mengatakan Pemkab Nagan Raya memiliki komitmen kuat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena pendidikan merupakan investasi terbesar dalam pembangunan daerah.

Ardimartha juga menegaskan dukungan penuh Pemkab Nagan Raya kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan di Timur Tengah.

“Kalau kita menempuh pendidikan dunia, hanya dunia yang kita dapat. Tapi jika menempuh ilmu akhirat, Insya Allah dunia pun akan kita peroleh. Maka dari itu, bersungguh-sungguh lah para mahasiswa yang akan menuntut ilmu di negeri para wali Allah ini,” tuturnya.

Pemkab Nagan Raya berharap agar ilmu yang diperoleh nantinya di timur tengah dapat diimplementasikan di daerah dan dimanfaatkan untuk mengabdi kepada negara, bangsa, dan agama.

Baca: Lima mahasiswa UIN Ar-Raniry terpilih program iDegree Open Class Korea Selatan

Pemkab Nagan Raya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Nagan Raya yang berperan aktif dalam terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami memahami bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab moral para alumni terhadap generasi penerus,” ujar Ardimartha.

Ketua IKAT Nagan Raya Romi Mahendra menjelaskan bahwa organisasi ini dibentuk pada 2018 untuk memfasilitasi komunikasi dan pembekalan mahasiswa sebelum diberangkatkan ke Timur Tengah.

“Pembekalan bahasa Arab telah selesai dilaksanakan dalam 20 pertemuan selama satu bulan agar mahasiswa dapat berkomunikasi dengan baik dan memahami materi yang diajarkan dosen di Mesir maupun Maroko,” ujarnya.

Romi menambahkan mahasiswa Nagan Raya di Mesir tidak hanya belajar, tetapi juga dipercayakan untuk mengajar, baik itu materi kuliah Al Azhar maupun ilmu lainnya. 

“Saya berpesan kepada mereka agar setelah selesai pendidikan segera kembali ke daerah untuk bersama-sama memajukan Kabupaten Nagan Raya,” ungkap Romi.

IKAT juga berharap agar Pemkab Nagan Raya dapat menyediakan ruang bagi para alumni Timur Tengah untuk berkontribusi di daerah, mengingat banyak alumni yang cerdas.

Baca: USK petakan kemampuan mahasiswa kuasai bahasa asing



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025