Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh memberikan pelatihan kepada 100 orang guru pesantren tradisional (dayah) sebagai upaya meningkatkan sumber daya guru pesantren agar semakin lebih baik, di sebuah hotel di Simpang Peut.
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas guru dayah dalam mengajar dan mengasuh santri,” kata Wakil Bupati Nagan Raya, Raja Sayang di Nagan Raya, Kamis.
Menurutnya, pendidikan dayah merupakan salah satu pilar utama pendidikan Islam di Aceh, khususnya di Nagan Raya.
Raja Sayang mengatakan sejak berabad-abad lalu telah menjadi benteng moral, pusat ilmu agama, dan tempat lahirnya ulama-ulama besar.
“Dari tangan para tengku dan abu akan lahir generasi yang menjaga syariat dan membawa kemajuan bagi daerah dan bangsa kita,” ujarnya.
Baca: Guru Besar: Pesantren tinggi jaga peradaban Islam
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mengajak seluruh penyelenggara pendidikan dayah untuk bekerja sama dalam mewujudkan generasi Nagan Raya yang islami dan berkarakter.
“Kita harus bersama-sama menjaga keberlangsungan dan mutu pendidikan dayah, agar mampu melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan globalisasi dan era digital,” imbuhnya.
Kepala Dinas Syariat Islam Nagan Raya Anzani mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta guru dan tenaga kependidikan dayah.
"Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas guru dayah agar mampu beradaptasi dengan perkembangan kurikulum, metodologi pembelajaran, serta pemanfaatan teknologi," ungkapnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber antara lain Wakil Ketua Majelis Akreditasi Dayah (MADA) Aceh Teuku Zulkhairi serta Abdul Kadir, mantan Kepala Dinas Syariat Islam Nagan Raya.
Baca: Pemprov Aceh luncurkan sistem data tunggal dayah untuk kuatkan pendidikan islam
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025