Aceh Timur (ANTARA) - Tim Satuan Brimob Polda Aceh melalui Detasemen Gegana menurunkan Unit Kimia, Biologi, Radiologi, dan Nuklir (KBRN) menelusuri dan mengecek sumber bau gas yang dilaporkan masyarakat Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi di Aceh Timur, Rabu, mengatakan pengecekan menggunakan ChemPro100i, yang merupakan alat detektor kimia portabel untuk mendeteksi senyawa beracun.
"Alat ini dapat mendeteksi, mengklasifikasikan, serta mengidentifikasi berbagai bahan kimia industri beracun. Kehadiran tim tersebut untuk memastikan apakah ada gas beracun atau tidak," katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, mengeluhkan bau gas yang diduga dari shutdown sumur migas PT Medco E&P Malaka.
Baca: Pemkab Aceh Timur bentuk tim independen terkait bau gas
Dalam menelusuri gas di wilayah tersebut, kata Kapolres, tim Brimob dilengkapi dengan pakaian alat pelindung diri (APD) serta sejumlah peralatan pendukung lain.
"Pendeteksian dilakukan di tiga lokasi. Dari hasil deteksi, tidak ditemukan adanya gas berbahaya di lokasi tersebut dan wilayah tersebut dinyatakan aman," kata Kapolres.
Irwan Kurniadi mengatakan pengecekan dilakukan dua kali lagi, pada tengah malam dan pagi pukul 07.00 WIB. Hal ini bertujuan untuk memastikan wilayah Desa Panton Rayeuk T aman serta tidak terkontaminasi bahan kimia industri beracun.
Kapolres juga memerintahkan jajaran mendirikan posko gabungan kepolisian dan unsur Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut.
"Posko berlokasi di Puskesmas Pembantu Desa Panton Rayeuk T. Posko ini untuk memantau kondisi warga. Jika sewaktu-waktu dalam keadaan darurat, warga bisa menginformasikan ke posko tersebut untuk penanganan lebih lanjut," kata Irwan Kurniadi.
Baca: Puluhan warga di Aceh Timur keluhkan bau diduga gas
Pewarta: HayaturrahmahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025