Banda Aceh (ANTARA) - Dosen Universitas Syiah Kuala (USK) melatih 96 guru SMPN 6 Banda Aceh mengolah residu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sabun cair eco enzim yang diformulasikan dengan nilam Aceh.
Ketua Tim Program yang merupakan dosen di Program Studi Pendidikan Kimia USK, Latifah Hanum, dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Minggu, mengatakan residu tersebut tidak hanya digunakan sebagai sabun cuci tangan bagi siswa sebelum dan sesudah makan, tetapi juga diolah menjadi sabun cuci piring untuk memenuhi kebutuhan kebersihan peralatan makan dan minum sekitar 900 warga sekolah.
“Melalui pemanfaatan limbah menjadi berkah, program ini diyakini mampu menghemat jutaan rupiah biaya pembelian sabun jika terus dilanjutkan oleh SMPN 6 Banda Aceh,” katanya.
Baca juga: Polda: 16 SPPG Polri dibangun di Aceh dukung program MBG
Dalam pelatihan ini, dia mengajak para guru untuk mengolah residu rumah tangga menjadi cairan eco enzim, yakni cairan serbaguna yang sangat bermanfaat dalam banyak aspek kehidupan. Kata dia, cairan ini dapat dijadikan sebagai potensi bisnis bila digalakkan secara serius sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Yang lebih penting lagi, kita ikut berkontribusi mengurangi pencemaran, menjaga kelestarian lingkungan, dan merawat bumi agar tetap menjadi tempat tinggal yang aman, nyaman, dan sehat bagi generasi mendatang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pengabdian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK, Sulastri, berharap program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi mampu menjadi gerakan berkelanjutan di sekolah-sekolah. Dengan semangat kolaborasi antara pengabdi USK, guru, dan kepala sekolah, inovasi sabun cair ramah lingkungan berbasis formula nilam dan eco enzym ini berpotensi memberikan manfaat besar, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan.
“Jika dilanjutkan secara konsisten, SMPN 6 Banda Aceh bersama sekolah binaannya dapat menjadi contoh praktik baik dalam mengolah limbah menjadi produk bermanfaat, sekaligus menanamkan kesadaran kepada generasi muda bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari langkah sederhana di lingkungan sekolah,” katanya.
Tidak hanya memberikan pelatihan, tim dosen USK juga akan mempersiapkan branding sabun serta manajemen pengelolaannya oleh sekolah, serta menyiapkan keperluan administrasi usaha agar produk yang dihasilkan layak diedarkan ke masyarakat.
Baca juga: Polda Aceh dirikan SPPG dukung program MBG
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025