Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek (PUIPT) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh bersama International Labour Organization (ILO) menggagas digitalisasi penguatan rantai pasok nilam Aceh bernama MyNilam.

“Sejak 2024 bersama ILO, kita mulai membangun ERP MyNilam sebagai platform untuk mendeteksi rantai nilai dan rantai pasok nilam Aceh," kata Ketua ARC USK, Dr Syaifullah Muhammad, di Banda Aceh, Jumat.

Sebagai penguatan realisasi MyNilam tersebut, ARC USK dan ILO melalui program Promise II Impact telah melaksanakan FGD yang bertajuk “Kajian dan Kebijakan Peningkatan Ekosistem Rantai Nilai Komoditas Nilam Indonesia: Koordinasi Implementasi Pengembangan Sistem Digital Industri Minyak Nilam di Aceh", di Banda Aceh.

Baca juga: Ini alasan kenapa eksportir harus cantumkan asal barang dalam PEB

FGD tersebut mempertemukan lintas pemangku kepentingan mulai dari lembaga pemerintah, industri, lembaga keuangan, petani hingga UMKM nilam, dengan tujuan memperkuat ekosistem digital rantai pasok minyak nilam Aceh agar lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Syaifullah menjelaskan, gagasan digitalisasi industri nilam sudah tertuang dalam roadmap pengembangan sejak 2016. Tetapi saat itu masih dianggap mimpi karena keterbatasan sumber daya. Kemudian, pada 2024 kembali digagas mereka bersama ILO.

"Data digital ini akan menjadi dasar bagi UMKM dan petani untuk memperoleh akses permodalan serta memperluas peluang hilirisasi," ujarnya.

Dirinya menegaskan, pengembangan ekosistem digital minyak nilam perlu didukung oleh penyelarasan kebijakan lintas lembaga yang mendorong hilirisasi dan promosi ekspor, serta peran kolaboratif antara pemerintah, koperasi, sektor swasta, universitas, dan lembaga keuangan. 

Selain itu, implementasi teknis yang inklusif dengan dukungan infrastruktur digital di tingkat petani dan koperasi juga menjadi kunci agar transformasi berjalan efektif.

Lalu, keberlanjutan program juga perlu dijamin melalui pemberian insentif ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Dengan dukungan ILO melalui Promise II Impact, kita berharap ekosistem digital minyak nilam dapat memperkuat posisi Aceh sebagai produsen utama nilam dunia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui industri berbasis kerakyatan," kata Syaifullah Muhammad.

Dalam kesempatan ini, Perwakilan ILO, Yanis Saputra menekankan pentingnya inklusivitas dalam transformasi digital. Maka, MyNilam sengaja dirancang guna memastikan kontribusi semua pihak dalam rantai pasok nilam Aceh.

“MyNilam kami rancang sebagai platform traceability untuk memastikan setiap pelaku dalam rantai pasok nilam bisa berkontribusi. Endgame dari ERP ini adalah terbentuknya forum digital yang menghubungkan semua aktor ekosistem,” demikian Yanis Saputra.

Baca juga: Pemko Banda Aceh teken MoU pengembangan parfum nilam dengan UII Yogyakarta



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025