Simeulue (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue, Provinsi Aceh, melalui Dinas Pertanian dan Pangan berencana membangun waduk penampungan air hujan yang menjadi sumber pengairan areal persawahan pada musim kemarau di kabupaten tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Simeulue Samsuar di Simeulue, Selasa, mengatakan pembangunan waduk tersebut juga bertujuan menjawab keresahan petani karena kesulitan air mengairi persawahan pada saat musim kemarau.
"Anggaran pembangunan waduk diusulkan ke Kementerian Pertanian dan diharapkan pembangunnya terealisasi pada 2026. Pembangunan waduk ini bertujuan mengatasi kekeringan areal persawahan saat petani turun ke sawah," kata Samsuar.
Menurut Samsuar, sebagian besar areal persawahan, terutama di wilayah Kecamatan Teupah Selatan di Kabupaten Simeulue, tadah hujan. Oleh karena itu, keberadaan nantinya waduk dibutuhkan mengairi areal persawahan.
Baca: Pemkab Simeulue usulkan Rp124 miliar untuk pengembangan pertanian
"Waduk dibangun dengan kapasitas besar, memiliki kedalaman tujuh hingga sembilan meter, Air yang ditampung cukup untuk wilayah pertanian dengan luas puluhan hektare," kata Samsuar.
Camat Teupah Selatan Aleksender mengatakan selain pembangunan waduk, pihaknya juga mengusulkan kepada pemerintah daerah membangun sumur bor dengan tenaga matahari.
"Kami berharap pembangunan waduk dan sumur bor ini terealisasi karena sebagian besar persawahan di kecamatan kami sawah tadah hujan. Kalau musim kemarau, petani kesulitan air untuk sawahnya," kata Aleksender.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Husnawati, mendukung pembangunan waduk maupun sumur bor untuk pengairan areal persawahan.
"Kami siap memberikan lahan pembangunan waduk. Keberadaan waduk dibutuhkan petani karena areal persawahan selama ini tadah hujan. Jika musim kemarau, selama ini petani tidak bisa bertani karena sawahnya kering," kata Husnawati.
Baca: Pemkab Simeulue kembangkan pertanian modern
Pewarta: Aceh IrwansahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025