Aceh Barat (ANTARA) - Personel Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Aceh Barat mengevakuasi satu unit kapal ikan milik nelayan yang karam di muara Sungai (Krueng) Cangkoi, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

“Kami turut prihatin atas insiden ini. Proses evakuasi dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas perairan sekitar,” kata Kasat Polairud Polres Aceh Barat, Iptu Karianta di Meulaboh, Rabu.

Kegiatan evakuasi oleh personel Polairud Polres Aceh Barat, petugas turut mendapat bantuan dari masyarakat nelayan sekitar yang ikut membantu proses penarikan kapal dari lokasi karam.

“Alhamdulillah, tidak ada nelayan yang menjadi korban dalam musibah ini,” kata Iptu Karianta.

Baca juga: 116 imigran Rohingya terdampar di Aceh Timur, kapal pengangkut karam

Iptu Karianta mengatakan upaya evakuasi dilakukan  menggunakan peralatan seadanya, dengan cara menarik badan kapal menggunakan tali yang dihubungkan ke kapal patroli, lalu perlahan ditarik ke tepian sungai agar tidak menghalangi jalur pelayaran nelayan lainnya. 

Meski sederhana, metode ini terbukti efektif dan berhasil mengevakuasi kapal yang telah tenggelam di aliran sungai.

Iptu Karianta mengatakan kehadiran Polri di tengah masyarakat bukan hanya dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga untuk membantu dan melayani saat kondisi darurat.

Ia menambahkan, Satpolairud Polres Aceh Barat tidak hanya bertugas menjaga keamanan laut, tetapi juga hadir untuk membangun kedekatan emosional dengan para nelayan sebagai mitra utama di wilayah pesisir.

“Kami berupaya hadir saat masyarakat membutuhkan, terutama di wilayah perairan yang rentan terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya. Ini adalah bentuk nyata bahwa Polri tidak hanya menjaga, tapi juga peduli,” imbuhnya.

Satpolairud Polres Aceh Barat berkomitmen untuk terus menjalin sinergi bersama nelayan dan masyarakat pesisir guna menciptakan perairan yang aman, tertib, dan humanis.

Baca juga: Kapal terbalik dan karam di Krueng Aceh, dua nelayan selamat



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025