Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh mencatat nilai atau nominal transaksi melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar) di Aceh mencapai Rp1,5 triliun selama Januari hingga Juni 2025.
"Nominal transaksi QRIS di Aceh tercatat Rp1,15 triliun secara kumulatif antara Januari-Juni 2025. Terjadi kenaikan 30,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Agus Chusaini, di Banda Aceh, Jumat.
Agus mengatakan, perkembangan nilai transaksi QRIS ini sangat positif jika dibandingkan dengan catatan selama 2024 (Januari-Desember) sebesar Rp2,1 triliun.
Baca juga: Pemko Banda Aceh luncurkan QRIS mudahkan warga bayar PBB
Dirinya menyampaikan, pertumbuhan transaksi QRIS ini sejalan dengan peningkatan pengguna QRIS di Aceh yang sudah mencapai 681.674 user, bertambah 23 ribu dari akhir 2024 sekitar 676.410 user.
"Tetapi, kalau dibandingkan secara tahunan pada periode yang sama, bulan yang sama, jumlah pengguna QRIS di Aceh meningkat 16,23 persen," ujarnya.
Kemudian, dari sisi volumenya, hingga Juni 2025, jumlah transaksi QRIS di Aceh sudah mencapai 9,6 juta transaksi, tumbuh sebesar 29,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bahkan diprediksi, hingga akhir Desember 2025 nanti, jumlah transaksi QRIS di Aceh melebihi tahun sebelumnya sebanyak 17 juta transaksi.
Selanjutnya, kata Agus, jumlah merchant QRIS di Aceh juga telah tumbuh menjadi 213.516 merchant, bertambah 34,6 ribu dari akhir 2024 sebanyak 178.926 merchant.
"Peningkatan ini mencerminkan semakin luasnya penggunaan QRIS oleh masyarakat dalam aktivitas ekonomi sehari-hari, baik pada sektor perdagangan, jasa maupun layanan publik," katanya.
Agus menjelaskan, peningkatan ini didukung oleh strategi onboarding pelaku usaha melalui kolaborasi Bank Indonesia dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP)/perbankan, dan pemangku kepentingan lainnya yang menjangkau berbagai komunitas dan sektor usaha.
"Termasuk UMKM seperti warung kopi, kafe dan restoran, pertokoan dan pedagang eceran, serta pelaku usaha syariah," ujarnya.
Bank Indonesia, lanjut dia, akan terus memperkuat perluasan akseptasi QRIS dengan inisiatif strategis dan koordinasi intens bersama mitra, termasuk pemerintah daerah, perbankan, dan perguruan tinggi melalui berbagai kegiatan.
Diantaranya, pelaksanaan aktivasi dan user-experience QRIS pada event-event seperti Aceh Ramadhan Festival, Car Free Day (CFD), bazaar UMKM oleh perbankan.
Kemudian, edukasi QRIS dan perlindungan konsumen (PK) kepada berbagai lapisan masyarakat, baik mahasiswa, pelajar, ASN, ibu rumah tangga, UMKM dan pengusaha. Serta, penyusunan modul digitalisasi sistem pembayaran untuk perguruan tinggi dan modul literasi keuangan bagi komunitas disabilitas.
"Berbagai program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital sekaligus mendukung inklusi keuangan di Aceh," katanya.
Ia menegaskan, Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan PJP, pemerintah daerah, serta mitra strategis untuk menghadirkan berbagai inovasi dan program menarik. Seperti cashback, diskon dan promo lainnya dalam rangka meningkatkan minat, kenyamanan, serta pengalaman masyarakat dalam bertransaksi menggunakan QRIS.
"Kita berkomitmen untuk selalu mendorong akselerasi ekonomi digital yang inklusif dan merata di seluruh pelosok tanah air, termasuk di Provinsi Aceh," demikian Agus Chusaini.
Baca juga: BSI Regional Aceh ingatkan nasabah waspadai penipuan
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025