Simeulue (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk menangani puluhan jiwa korban kebakaran yang menghanguskan rumah mereka.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Simeulue Zulfadli di Simeulue, Sabtu, mengatakan korban kebakaran sebanyak 20 jiwa dari enam keluarga. Serta 61 jiwa dari 10 keluarga lainnya terdampak dalam bencana tersebut.
"Tim sudah di lapangan membantu korban kebakaran. Korban langsung tercatat sebanyak 20 jiwa dari enam keluarga serta 61 jiwa lainnya dari 10 keluarga ikut terdampak," kata Zulfadli.
Sebelumnya, kata dia, sebanyak enam rumah di Desa Suka Karya, Kecamatan Simeulue, hangus terbakar. Kebakaran yang terjadi Jumat (27/6) sekira pukul 19.35 WIB juga memberikan dampak pada 10 rumah lainnya.
BPBD Kabupaten Simeulue mengerahkan lima mobil pemadam kebakaran serta dibantu satu armada pemadam dari TNI AL. Api mampu dipadamkan satu jam kemudian.
Baca: Satu unit rumah di Simeulue hangus terbakar
"Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Enam rumah warga hangus dan 10 rumah lainnya ikut terdampak. Penyebab kebakaran masih diselidiki pihak terkait," kata Zulfadli menyebutkan.
Ia mengatakan pihaknya sudah mendirikan tenda darurat sebagai tempat pengungsian sementara termasuk menyiapkan dapur umum untuk korban kebakaran. Tim BPBD juga masih mendapat kerugian yang ditimbulkan para korban.
"Sebagian korban ada yang mengungsi di rumah kerabatnya. Tim BPBD juga masih di lapangan membantu penanganan korban kebakaran tersebut menyalurkan bantuan masa panik," kata Zulfadli.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 94 ribuan jiwa.
Baca: BPBD: Kerugian kebakaran di Simeulue capai Rp29,26 miliar
Pewarta: Ade IrwansahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025