Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh kembali menerima penghargaan sebagai simpul jaringan terbaik nasional dalam ajang Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) 2025 oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk masyarakat Aceh. Ini bukan semata urusan administrasi, tapi bagian dari menjaga identitas dan memori daerah. Aceh punya sejarah besar, dan arsip adalah cara kita merawatnya,” kata Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Arsip Nasional RI, Dr Mego Pinandito kepada Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dalam acara penganugerahan yang berlangsung di Kantor ANRI, Jakarta.

Aceh menjadi satu dari tiga provinsi yang menerima penghargaan, bersama 11 simpul jaringan lainnya dari klaster kementerian, lembaga, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah di kawasan barat dan timur Indonesia.

Dari total 334 simpul jaringan kearsipan yang memenuhi syarat, hanya 37 simpul yang lolos ke tahap seleksi lanjutan melalui audit kearsipan dua tahun terakhir, seleksi administrasi, dan wawancara mendalam. Hasil akhirnya menetapkan 14 simpul terbaik nasional, termasuk Aceh.

Sementara itu, Kepala ANRI, Dr Mego Pinandito menyampaikan bahwa arsip merupakan pilar penting dalam tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

Ia menyebutkan, pelestarian arsip-arsip sejarah sangat penting, termasuk dokumentasi tsunami Aceh, titik nol Sabang, dan rekam jejak ekonomi masyarakat, sebagai bagian dari warisan nasional.

“Arsip bukan sekadar dokumen, tapi memori kolektif bangsa, sumber ilmu pengetahuan, dan rujukan kebijakan. Kami mendorong daerah agar mengelola arsip secara terbuka, autentik, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Ribka Haluk mengapresiasi provinsi Aceh, dan dinilai cukup layak menjadi simbol kemajuan dalam pengelolaan arsip daerah.

“Syukur sekali Aceh hari ini menerima penghargaan. Ini harus menjadi inspirasi bagi daerah lain. Aceh sudah menunjukkan bahwa dengan komitmen, pengelolaan arsip bisa menjadi kekuatan pembangunan,” demikian Ribka Haluk.

Baca juga: Aceh sambut baik tawaran KBRI untuk festival budaya di Belanda



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025