Banda Aceh (ANTARA) - Anak-anak imigran etnis Rohingya yang tampung di pengungsian di Provinsi Aceh mengikuti berbagai lomba dan kegiatan lainnya dalam rangka memeriahkan Hari Pengungsi Sedunia 2025.
Berbagai kegiatan dan lomba yang difasilitasi Yayasan Geutanyoe dalam rangka memeriahkan Hari Pengungsi Sedunia 2025 tersebut dipusatkan di Asrama Anak Yatim Yayasan Mina Raya atau dikenal dengan sebutan Camp Mina Raya, Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Jumat.
"Serangkaian kegiatan dan lomba untuk anak-anak pengungsi Rohingya sebagai wujud solidaritas terhadap mereka yang sedang berjuang mencari penghidupan lebih baik," kata Budi Luhur Ramadhansyah, staf Yayasan Geutanyoe.
Baca juga: Ditjen Imigrasi: Pengungsi Rohingya di Aceh tinggal 429 orang
Adapun kegiatan dan lomba yang diikuti anak-anak imigran etnis Rohingya di Camp Mina Raya tersebut yakni bacaan surat pendek Al Quran. Serta lomba menggambar yang melukiskan harapan anak-anak imigran etnis Rohingya.
Menurut Budi Luhur, kegiatan yang digelar tersebut bertujuan membangkitkan semangat anak-anak yang sudah berada di kamp pengungsian tersebut sejak beberapa tahun terakhir. Peringatan hari pengungsi sedunia ini diperingati setiap 20 Juni.
"Pengungsi Rohingya bukan sekadar angka. Mereka adalah manusia yang punya cerita, mimpi, dan hak untuk hidup dengan aman dan martabat. Peringatan hari pengungsi sedunia adalah pengingat bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas," katanya.
Budi Luhur Ramadhansyah mengatakan pihaknya terus berkomitmen memperjuangkan hak-hak pengungsi melalui pendekatan kemanusiaan, advokasi kebijakan, dan penguatan kapasitas komunitas agar tercipta lingkungan yang inklusif dan berkeadilan.
"Hari pengungsi sedunia adalah momentum penting menyuarakan hak, martabat, dan harapan para pengungsi serta memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menjamin perlindungan mereka," kata Budi Luhur Ramadhansyah.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, imigran etnis Rohingya yang masih ditampung di sejumlah kamp pengungsian di provinsi ujung barat Indonesia tersebut sebanyak 429 orang.
Adapun lokasi penampungan pengungsian yakni di Kulee dan Mina Raya, Kabupaten Pidie, sebanyak 95 orang. Penampungan di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe, sebanyak 92 orang, dan di Lapangan Seuneubok Rawang, Kabupaten Aceh Timur, sebanyak 242 orang.
Baca juga: Empat terdakwa penyelundupan Rohingya jalani sidang perdana
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025