Finalis duta wisata Aceh Besar 2025 dilatih konten kreator

Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak delapan pasang finalis duta wisata atau “agam inoeng” Aceh Besar dibekali pengetahuan membuat konten sebagai upaya meningkatkan komunikasi visual di era digital dalam mempromosikan daerah.

“Pelatihan ini bertujuan agar para finalis tidak hanya memiliki wawasan tentang budaya dan pariwisata, tetapi juga mampu mempromosikannya secara kreatif dan efektif melalui media digital,” kata Ketua Ikatan Duta Wisata Aceh Besar, Muhammad Wandi Hasballah di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan lewat pelatihan tersebut akan mampu melahirkan duta wisata Aceh Besar yang tidak hanya berpenampilan baik dan berwawasan luas, tetapi juga cakap dalam mempromosikan potensi daerahnya dengan cara yang kreatif dan kekinian.

"Kita berharap mereka harus mampu menjadi komunikator visual yang inspiratif, lewat konten-konten yang dihadirkan dari berbagai kanal media sosial,” katanya.

Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya menghadirkan T Muhammad Hijria, seorang filmmaker dan kreator konten yang memaparkan video dan lima elemen penting yang harus ada agar sebuah video tampak menarik, komunikatif, dan bermakna.

Kegiatan pra karantina diharapkan menjadi bekal penting bagi para finalis delapan besar dalam menghadapi tahapan selanjutnya, sekaligus memperkuat kapasitas sebagai representasi generasi muda Aceh Besar yang kreatif dan berdaya saing tinggi dalam promosi pariwisata daerah.

Filmmaker dan kreator konten T Muhammad Hijria mengingatkan para finalis untuk memahami berbagai jenis emotion agar dapat menjiwai setiap karakter yang dibawakan dalam konten visual.

“Sebuah video yang baik tidak harus dibuat dengan peralatan mahal, yang paling penting adalah bagaimana kita membangun cerita, mengelola emosi, dan mengambil sudut pandang yang tepat.

Pendekatan yang benar, suasana sederhana pun bisa menjadi sangat bermakna,” Kata T Muhammad Hijria.

Selain teknik membangun cerita dan karakter, para finalis juga diajarkan bagaimana mengemas video dari suasana yang sederhana menjadi konten yang bernilai tinggi, serta berbagai teknik pengambilan gambar dari berbagai sudut pandang untuk memperkuat narasi visual.