Simeulue (ANTARA) - Wakil Bupati Simeulue Nusar Amin mengunjungi kerja ke kantor Pertamina Fuel Simeulue guna berkoordinasi terkait penyebab kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini di kabupaten kepulauan tersebut. 

"Dalam kunjungan ini, kami ingin memastikan apa permasalahan, sehingga BBM di Simeulue ini mengalami kelangkaan, sehingga meresahkan masyarakat," kata Nusar Amin di Simeulue, Minggu.

Pada kunjungan itu Nusar Amin disambut Manajer Pertamina Simeulue Budi Satria. Dalam pertemuan itu Nusar Amin meminta penjelasan dari Pertamina terkait kelangkaan BBM di Simeulue 

"Kelangkaan bahan bakar minyak ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat terutama nelayan, petani dan pelaku usaha transportasi. Kami berharap persoalan ini segera teratasi," katanya.

Baca: Pertamina pastikan distribusi BBM aman selama libur panjang di Aceh

Hasil pertemuan itu, kata Nusar Amin, ada beberapa hal terkait kelangkaan BBM di Simeulue. Di antaranya karena pihak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)  belum menebus minyak ke Pertamina, sehingga penyaluran BBM terkendala.

"Dari penjelasan Pertamina, stok BBM di Simeulue saat ini mencukupi. Hanya saja belum ditebus pihak SPBU di Simeulue, sehingga distribusi kepada masyarakat terhambat," kata Nusar Amin.

Untuk itu, Nusar Amin meminta kepada pengelola SPBU untuk menebus BBM, sehingga kelangkaan BBM dapat teratasi. Apalagi persediaan di Pertamina mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Simeulue.

Rahmad, warga Simeulue, mengatakan kelangkaan minyak kepulauan di Samudra Hindia tersebut mengganggu pekerjaannya sebagai nelayan. Untuk itu, diharapkan kelangkaan BBM bisa secepatnya diatasi, sehingga aktivitas nelayan BBM tidak terhenti.

"Kami berharap kelangkaan BBM ini dapat segera teratasi, sehingga pekerjaan kami sebagai nelayan tidak terhenti. Kelangkaan BBM membuat kami berhenti melaut," kata Rahmad.

Baca: Pastikan ketersediaan, ini yang dilakukan Komisaris Pertamina Patra Niaga di Aceh



Pewarta: Ade Irwansah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025