Simeulue (ANTARA) - Angin kencang dan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Simeulue menyebabkan pohon tumbang serta merobohkan sejumlah lapak jualan milik warga di Desa Sua-sua dan Lasikin, Kecamatan Teupah Tengah, Simeulue.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupayen Simeulue Zulfadli di Simeulue, Rabu, mengatakan curah hujan tinggi disertai angin kencang juga menyebabkan tumbangnya pohon kelapa yang menimpa rumah warga di Kecamatan Teupah Selatan.

"Laporan yang kami terima selain kantin yang roboh, ada juga pohon kelapa yang tumbang menimpa rumah warga. Kami menurun tim menangani korban bencana alam tersebut," kata Zulfadli.

Ia menyebutkan pohon kelapa menimpa rumah warga terjadi di Teupah Selatan. Sedangkan angin kencang merobohkan kedai dan kantin warga terjadi di Desa Sua-sua dan Desa Lasikin, Kecamatan Teupah Tengah.

Menurut Zulfadli, akibat robohnya kedai tersebut menghentikan aktivitas perekonomian masyarakat. Masyarakat juga mengalami kerugian akibat lapak jualannya rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

Baca: BMKG: Aceh masih berpotensi diguyur hujan lebat dan angin kencang

"Aktivitas perdagangan warga terganggu karena kedai mereka roboh diterjang angin. Tim BPBD sudah ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan juga pendataan. Laporan yang kami terima tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut," katanya.

Zulfadli mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem seperti angin kencang disertai hujan lebat yang berpotensi menyebabkan bencana alam dalam waktu beberapa hari ke depan.

"Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang kami terima, ada potensi hujan lebat yang disertai angin kencang di beberapa wilayah di Kabupaten Simeulue," kata Zulfadli.

Zulfadli mengatakan cuaca buruk tersebut berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal pesisir pantai dan pegunungan, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. 

Zulfadli juga mengingatkan nelayan untuk sementara waktu tidak melaut. Sebabnya, cuaca perairan saat ini tidak menentu. Untuk masyarakat yang berdekatan dengan pinggiran sungai diminta untuk terus mewaspadai terjadinya banjir, tanah longsor.

"Kalau ada nelayan yang hendak melaut kami ingatkan untuk tidak terlalu jauh, dan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan serta selalu membawa alat komunikasi," kata Zulfadli.

Baca: Sejumlah rumah di Aceh Timur rusak berat akibat angin kencang



Pewarta: Ade Irwansah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025