Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Aceh menyatakan salah satu upaya menekan angka kemiskinan ekstrem penyandang disabilitas dan lansia di daerah itu adalah memaksimalkan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Kita membangun sinergi yang intens dengan Pemerintah Pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota untuk pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang dan papan," kata Kadinsos Aceh Muslem Yacob di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan sinergi dan kolaborasi tersebut merupakan bagian untuk memastikan seluruh penyandang disabilitas dan lanjut usia mendapat perhatian sesuai jenjang berdasarkan data yang ada.
Menurut dia pemberian bantuan atau dukungan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem penyandang disabilitas dan lansia sesuai dengan asesmen dan masuk dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional yaitu sistem data yang menggabungkan informasi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.
Adapun target awal untuk pengentasan kemiskinan ekstrem penyandang disabilitas dan lansia adalah desil 1 kemiskinan ekstrem. Desil 1 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10 persen secara nasional dan memiliki tingkat kesejahteraan terendah.
Ia mengatakan dalam penyaluran berbagai program untuk kelompok tersebut menunggu finalisasi DTSEN dari Kementerian Sosial.
Pihaknya meyakini dengan sinergi dan kolaborasi yang dibangun secara berjenjang upaya menekan kemiskinan ekstrem di provinsi itu akan terwujud di masa mendatang.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial siap bergerak dan merealisasi berbagai program kesejahteraan sosial guna meningkatkan taraf hidup masyarakat di provinsi berpenduduk lima juta jiwa itu.
Baca juga: Pemkab: Angka kemiskinan ekstrem di Simeulue turun
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025