Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menerima rilis penurunan tingkat kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat pada tahun ini yang mencatat penurunan menjadi 15,50 persen, dibanding pada tahun 2024 lalu mencapai angka 17,60 persen.
“Ada penurunan sebesar 2,1 persen tingkat kemiskinan dibanding tahun 2024 lalu,” Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat, Wistha Nowar di Aceh Barat, Sabtu.
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari strategi pemerintah yang fokus pada pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan fokus peningkatan ekonomi masyarakat
Menurut Wistha, Program Unggulan Dorong Daya Beli dan Kesejahteraan, Salah satu program prioritas yang memberi dampak besar adalah Kartu Aceh Barat Sehat (KABS).
Program ini memberikan bantuan Rp1 juta kepada keluarga pendamping pasien yang dirujuk keluar daerah.
BPS menilai, inisiatif tersebut mampu meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Tak hanya itu, kata Wistha, kegiatan Car Free Day bulanan juga terbukti mendorong pertumbuhan UMKM lokal, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga rutin menggelar Pasar Murah dan Gelar Pangan Murah yang membantu masyarakat miskin memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Di sisi lain, peningkatan pendapatan, pemerintah menggulirkan berbagai bantuan produktif, seperti pengembangan ternak ayam kampung petelur, kambing, kerbau, perikanan budidaya, hingga bantuan alat pengolahan ikan dan dukungan bagi UMKM serta industri pengolahan.
Sementara pada aspek pengurangan kantong-kantong kemiskinan, program perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani, hingga rumah layak huni menjadi prioritas agar kualitas hidup masyarakat meningkat, ujarnya.
Pemerintah Aceh Barat juga menghadirkan sejumlah inovasi yang sangat berpengaruh seperti PAKET DANSA (Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Terintegrasi Dana Desa) sejak 2023, yang mengoptimalkan Dana Desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
Kemudian juga CSR MAKIN MESRA (CSR Masyarakat Miskin Menuju Sejahtera), pemanfaatan dana CSR perusahaan untuk pengembangan UMKM, bantuan peternakan, hingga pembangunan rumah layak huni, dan OPTIMIS (Optimalisasi Perlindungan Sosial Antisipasi Kemiskinan), yang diluncurkan tahun 2024 berupa jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Dinsos Aceh maksimalkan sinergi tekan kemiskinan ekstrem
Selain program langsung, keberhasilan menekan angka kemiskinan juga didukung pengendalian inflasi.
Garis kemiskinan di Aceh Barat hanya naik 1,24 persen dari Rp644 ribu tahun 2024 menjadi Rp652 ribu pada 2025. Kenaikan yang relatif kecil ini ikut mencegah munculnya penduduk miskin baru.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan berbagai strategi penanggulangan kemiskinan akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
“Kami optimistis, angka kemiskinan akan semakin menurun pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya
Wistha menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan akan menjadi kunci untuk terus menurunkan angka kemiskinan di masa mendatang.
"Kami optimistis, dengan kolaborasi yang kuat, kita akan mampu mewujudkan Aceh Barat yang lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat," pungkas Wistha.
Baca juga: Bupati Aceh Besar: Sekolah rakyat beri dampak positif untuk masyarakat
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025