Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur menyalurkan bantuan masa panik kepada korban terdampak bencana angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten itu sejak beberapa hari terakhir.

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky di Aceh Timur, Senin, mengatakan bantuan masa panik tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat yang ditimpa bencana.

"Bantuan ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kami harapkan bantuan ini bisa membantu warga melewati masa-masa sulitÿsetelah terdampak bencana,"ÿkatanya..

Adapun bantuan masa panik yang disalurkan meliputi ikan kaleng, minyak goreng, gula pasir, saus, kecap, roti, makanan siap saji, kasur, mukena, jilbab, selimut, handuk, mi instan, dan air mineral.

Bupati mengatakan dirinya terus berkoordinasi dengan instansi menyangkut penanganan bencana lebih lanjut. Serta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur memperbaharui data untuk percepatan proses pemulihan pascabencana.

"Kami menyampaikan keprihatinannya atas musibah ini serta meminta masyarakat terdampak bersabar dan ikhlas menghadapi semuanya. Kami memastikan pemerintah daerah bergerak cepat membantu masyarakat terdampak," kata Iskandar Usman Al-Farlaky.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi mengatakan sebanyak 206 jiwa terdampak bencana angin kencang yang melanda di sejumlah wilayah di daerah itu 

"Berdasarkan data, ada sebanyak 206 jiwa terdampak bencana angin kencang. Mereka yang terdampak, mengungsi ke rumah kerabat karena tempat tinggal mereka rusak berat," katanya.

Baca: Sejumlah rumah di Aceh Timur rusak berat akibat angin kencang

Ashadi menyebutkan bencana angin kencang melanda sejumlah wilayah di kabupaten itu sejak Jumat (23/5). Bencana tersebut tersebar 15 gampong atau desa dalam tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.

Dalam bencana tersebut, kata dia, tidak ada korban jiwa. Sebanyak 49 rumah masyarakat rusak tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan lebat.

Ashadi merincikan dari 49 rumah rusak tersebut, sebanyak tujuh unit di antaranya rusak berat. Sedangkan 15 unit rumah lainnya mengalami rusak sedang, dan sebanyak 27 unit rumah ringan.

Rumah rusak tersebut tersebar  di sejumlah desa di Kecamatan Idi Rayeuk, meliputi Gampong Seunebok Rambong, Gampong Kuta Lawah, Gampong Ule Blang, Gampong Gureb Blang, dan Gampong Seunebok Tuha. 

Berikut di Kecamatan Darul Aman meliputi Gampong Jungka Gajah, Gampong Seunebok Baroh, dan Gampong Seunebok Tuha. Serta di Kecamatan Idi Timur meliputi Gampong Matang Bungong, 

Kemudian di Kecamatan Ranto Pereulak meliputi Gampong Senebok Baro. Kecamatan Idi Tunong meliputi Gampong  Blang Guci, Gampong Seunebok Teupin Panah, dan Gampong Buket Rumiya. 

Serta di Kecamatan Darul Ihsan, meliputi Gampong Buket Peulawi dan di Kecamatan Banda Alam meliputi Gampong Blang Rambong, dan Gampong Seuneubok Bayu.

Selain rumah rusak, angin kencang juga berdampak terhadap tumbangnya pohon yang menutupi badan jalan. Akibatnya, akses antargampong di beberapa wilayah tersendat, katanya.

"Kami mengingatkan warga untuk sementara untuk meningkatkan kehati-hatian dalam beraktivitas di luar rumah dan mewaspadai bencana alam menyusul hujan disertai angin kencang di Kabupaten Aceh Timur," kata Ashadi.

Baca: Sekolah di Aceh Tamiang rusak parah dihantam angin kencang



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025