Banda Aceh (ANTARA) - Taman bacaan masyarakat (TBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh membagikan buku gratis guna meningkatkan minat membaca masyarakat di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Bagi-bagi buku tersebut dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh, Minggu. Pembagian buku tersebut dalam momentum memperingati Hari Buku Nasional dan 11 tahun Rumah Aceh berkhidmat kepada masyarakat.

Ada sebanyak 120 eksemplar buku berjudul "Ketika Kata Menjadi Mantera" dibagikan kepada masyarakat. Setiap orang yang melewati lapak Ruman Aceh di Lapangan Blang Padang diberikan buku tersebut.

Baca juga: BFLF luncurkan buku Ada Cinta di Rumah Singgah, ungkap kisah perjuangan pasien penyakit kronis

Ketua TBM Ruman Aceh Fathin Fadlullah Azmi mengatakan buku yang dibagikan tersebut sebagai hadiah dan ungkapan terima kasih Ruman Aceh yang sudah 11 tahun melaksanakan program Minggu Baca Rama-ramai (Mibara).

"Bagi-bagi buku ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Kami juga menyebutkan kegiatan ini wisata buku gratis dalam program Mibara," kata Fathin Fadlullah Azmi.

Menurut dia, program Mibara merupakan komitmen Ruman Aceh untuk terus hadir dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Ruman Aceh hadir dan berkhidmat kepada masyarakat sejak 18 Mei 2014.

"Kami berterima kasih kepada pengelola Lapangan Blang Padang yang mengizinkan kegiatan kami tanpa dipungut biaya apa pun. Kami juga berterima kasih kepada semua relawan karena meluangkan waktu di setiap akhir pekan menyukseskan kegiatan ini," kata Fathin Fadlullah Azmi.

Sementara itu, Pembina Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ruman Aceh, Ahmad Arif mengatakan program Mibara merupakan upaya meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah.

"Kami hadir di Lapangan Blang Padang setiap minggu dalam program Mibara. Selain gratis baca buku di tempat, pengunjung bisa meminjam hingga lima judul bacaan selama sepekan tanpa syarat apa pun. Modal kegiatan ini hanya saling percaya, saling jujur dan saling tanggung jawab," kata Ahmad Arif.

Baca juga: BPS dan HAkA luncurkan buku Dua Dekade Deforestasi Aceh



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025