Lhokseumawe (ANTARA) - Pemerintah Kota Lhokseumawe membantu biaya pendampingan pengobatan balita pasien bocor jantung Muhammad Al Fatih (2,4 tahun) dari Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, kota setempat, bantuan senilai Rp5 juta diberikan oleh Baitul Mal Kota Lhokseumawe.

“Keluhan warga kurang mampu tidak memiliki biaya berobat anaknya yang mengalami sakit jantung bocor, Wali Kota memberikan instruksi untuk mengecek keberadaan dan mendata kondisi balita tersebut,” kata Ketua Baitul Mal Kota Lhokseumawe, Damanhur, di Lhokseumawe, Rabu.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, dan diterima ibu kandung pasien Yusniar, di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe.

Damanhur mengatakan, bantuan pendampingan diserahkan setelah viral di media sosial, dimana ada seorang balita yang mengalami sakit jantung bocor di kawasan Pusong Lama, Kota Lhokseumawe. Orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit di Jakarta.

Kata dia, Baitul Mal selalu memprioritaskan biaya pendampingan bagi warga kurang mampu yang menderita sakit kronis seperti yang dialami balita tersebut.

“Kami belum tahu secara pasti pasien akan dibawa berobat ke rumah sakit mana di Jakarta, yang penting kita bantu biaya pendampingan sebesar Rp5 Juta, nanti orang tuanya Yusniar yang membawa ke Jakarta," ujarnya.   

Dirinya menuturkan, bantuan tersebut sesuai dengan pasien daerah pengobatan, karena balita harus dirujuk RS Jakarta, maka ada biaya tiket pesawatnya. 

"Kemudian, untuk pengobatan anak ini gratis ditanggung BPJS Kesehatan," katanya.

Dalam kesempatan ini, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk membayar zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) melalui Baitul Mal. Karena zakatnya sangat berguna.

"Kita harapkan para dermawan di Lhokseumawe ikut memberikan sumbangsih membantu keluarga kurang mampu yang membutuhkan bantuan," ujar Damanhur.

Sementara itu, ibu pasien, Yusniar mengungkapkan bahwa putranya mengalami sakit jantung bocor sejak berusia empat bulan. Sempat dirawat di beberapa rumah sakit, yakni RS Abby Lhokseumawe, RSU Cut Meutia Aceh Utara, RSUD dr Fauziah Bireuen, termasuk penanganan oleh dokter spesialis anak Lhokseumawe.

“Saya tidak punya uang untuk bawa anak berobat, suami bekerja sebagai nelayan, sedangkan saya buruh cuci lepas. Alhamdulillah dibantu biaya berobat dari Baitul Mal,” demikian Yusniar.



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025