Banda Aceh (ANTARA) - Kepolisian RI Resor (Polres) Bener Meriah, Polda Aceh, membentuk satuan tugas (satgas) antipremanisme guna menyikapi maraknya tindakan ilegal yang meresahkan masyarakat serta mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi di daerah tersebut.
Kapolres Bener Meriah AKBP Aris Cai Dwi Susanto di Banda Aceh, Jumat, mengatakan dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat saat ini banyak dipengaruhi premanisme, baik dilakukan perorangan, kelompok, maupun organisasi masyarakat tertentu.
"Premanisme telah menjadi fenomena sosial yang meresahkan. Banyak kasus yang terjadi mulai dari kekerasan terhadap warga sipil, intimidasi, pemerasan, hingga tindakan anarkis lainnya," kata Kapolres.
Tim dipimpin Ipda Suhardi dan melaksanakan operasi pekat dengan pola kegiatan rutin yang ditingkatkan. Operasi ini mengedepankan tindakan penegakan hukum yang didukung oleh kegiatan intelijen, preemtif, dan preventif dalam rangka memberantas premanisme.
Menurut dia, pembentukan satuan tugas tersebut bertujuan untuk mengungkap pelaku kejahatan premanisme seperti pemerasan, pungli, pengancaman, intimidasi, penganiayaan, dan tindakan melawan hukum lainnya, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.
"Premanisme kerap disertai dengan aksi anarkis, tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berpotensi merusak keharmonisan masyarakat dan menghambat investasi," kata Aris Cai Dwi Susanto.
Kapolres mengajak masyarakat mendukung tugas satuan tugas antipremanisme tersebut. Serta melaporkan setiap tindakan mengarah kepada premanisme yang mengganggu keamanan dan masyarakat.
"Kami yakin dan percaya, dengan niat tulus serta dedikasi tinggi, semuanya mampu menjalankan amanah ini demi mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Bener Meriah," kata Aris Cai Dwi Susanto.
Baca juga: Kapolres: Ada premanisme mengatasnamakan desa minta jatah ke perusahaan di di Aceh Utara
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025