Banda Aceh (ANTARA) - UPTD Wilayah V BPKA/Samsat Lhokseumawe, Aceh mencatat penerimaan pajak kendaraan sebesar Rp17,46 miliar lewat program jemput pajak kendaraan di warung kopi (warkop) hingga April 2025.

“Kami ingin memberikan pelayanan yang lebih dekat dan nyaman bagi masyarakat. Warung kopi kami pilih karena merupakan ruang sosial yang familiar,” kata Kepala UPTD Wilayah V BPKA/Samsat Lhokseumawe Chaidir, di Lhokseumawe, Jumat.

Program jemput pajak kendaraan di warkop tersebut diluncurkan sejak 2021, dan telah dimanfaatkan oleh 22.295 unit kendaraan hingga April 2025, dengan total penerimaan mencapai Rp17,46 miliar.

Chaidir mengatakan, program tersebut dilaksanakan dengan memanfaatkan warung kopi sebagai lokasi pembayaran pajak kendaraan bermotor,  dan sejauh ini dinilai cukup efektif dalam menjangkau masyarakat secara langsung.

Adapun jadwal layanan Samsat warung kopi ini dipusatkan pada dua titik, yakni, Senin dan Jumat di Dr Kupie, Simpang Buloh, mulai pukul 09.00–12.30 WIB (Jumat hingga pukul 12.00 WIB).

"Kemudian, Selasa hingga Kamis di D’Royal Coffee Space, Jl Pase, Mon Geudong, mulai dari pukul 09.00–12.30 WIB," ujarnya.

Dalam program ini, lanjut dia, masyarakat cukup membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli, notice pajak, dan KTP asli tanpa perlu fotokopi.

Baca: Ditlantas Polda Aceh hadirkan layanan keliling perpanjangan STNK

"Seluruh proses dilakukan secara digital dan hanya memerlukan waktu sekitar lima menit," katanya.

Melihat respons positif masyarakat, tambah dia, Samsat Lhokseumawe berencana memperluas jangkauan layanan ke lebih banyak titik strategis di kota setempat dan sekitarnya.

“Inovasi ini sejalan dengan semangat Pemerintah Aceh untuk menghadirkan pelayanan publik yang humanis dan mudah diakses,” ujar Chaidir.

Dalam kesempatan ini, masyarakat menyambut baik program tersebut, salah seorang warga Lhokseumawe, Rizal (35) mengaku program tersebut telah memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin mengurus pajak kendaraan.

“Dulu saya harus cuti kerja untuk urus pajak. Sekarang bisa sambil ngopi, cepat dan tidak ribet juga,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Nurul (29), pegawai swasta itu menyatakan layanan ini sesuai dengan gaya hidup masyarakat kota Lhokseumawe.

“Modern, praktis, dan hemat waktu. Saya bisa mampir sebelum berangkat ke kantor,” demikian Nurul.

Baca: Program pemutihan pajak kendaraan diperpanjang di Aceh, begini penjelasannya
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025