Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melaksanakan visitasi dan sinkronisasi skema sertifikasi dalam upaya memperkuat kompetensi lulusan.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan strategis dalam proses pengajuan lisensi resmi kepada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," kata Direktur LSP UIN Ar-Raniry, Khatib A. Latief di Darussalam, Rabu.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut juga bagian dari proses panjang dan penuh integritas yang telah dimulai sejak penyusunan awal skema sertifikasi.

“Visitasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata komitmen kita untuk menghasilkan skema yang tidak hanya rapi secara dokumen, tetapi juga kokoh dalam substansi dan implementatif di lapangan,” katanya.

Kegiatan tersebut diikuti seluruh Pengurus LSP dan 24 asesor dari berbagai program studi di lingkungan UIN Ar-Raniry dengan agenda bagian dari tahapan strategis dalam proses pengajuan lisensi resmi kepada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dalam kegiatan tersebut Master Asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Senggono, hadir secara langsung untuk melakukan visitasi terhadap 12 skema sertifikasi yang telah melalui proses review internal. 

Ia mengatakan master asesor tersebut turut memverifikasi kesesuaian dokumen dengan standar nasional serta memberi masukan terhadap substansi skema yang dikembangkan.

Baca: Empat daerah kerja sama PPG Guru PAI dengan UIN Ar-Raniry

Menurut dia proses itu mencakup verifikasi administratif dan validasi substansi, serta penguatan pemahaman menyeluruh terhadap struktur skema yang selaras dengan standar nasional.

Sebagai LSP berbasis Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), LSP UIN Ar-Raniry memiliki posisi strategis dalam menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.

“Visitasi ini menjadi bukti komitmen lembaga untuk tampil sebagai institusi terdepan dalam penguatan kompetensi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),” kata Khatib.

Ia menambahkan, tiga tujuan utama dari kegiatan ini meliputi verifikasi langsung terhadap substansi 12 skema sertifikasi, penyempurnaan dan penyelarasan skema dengan regulasi terbaru BNSP, serta penyamaan persepsi antara LSP dan asesor terhadap sistem skema yang akan diterapkan.

“Kami tidak hanya ingin memproduksi lulusan, tetapi lulusan yang kompeten dan bersertifikat nasional,” kata Ketua LSP.

Master Asesor BNSP, Senggono mengatakan penyusunan skema sertifikasi tidak hanya menekankan pada kesesuaian format dengan pedoman, tetapi juga pada kelogisan kompetensi dan keterkaitannya dengan kebutuhan dunia kerja.

“LSP harus punya keberanian untuk mempertanyakan kembali substansi unit kompetensi yang disusun. Visitasi ini justru menjadi ruang terbaik untuk itu,” kata Senggono.

Baca: UIN Ar Raniry dapat kuota beasiswa KIP Kuliah 400 orang



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025