Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mencatat serapan gabah kering panen (GKP) petani di daerah tersebut oleh Perum Bulog Cabang Meulaboh, hingga tanggal 9 April 2025 telah mencapai sebanyak 7.204,52 ton.

“Alhamdulillah, dari total target sarapan gabah kering panen di Aceh Barat sejak Januari-April yang ditetapkan sebanyak 4.675 ton, saat ini gabah kering panen yang sudah terserap mencapai 7.204,52 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, Safrizal kepada ANTARA di Meulaboh, Kamis.

Menurutnya, capaian tersebut sangat menggembirakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan petani di daerah tersebut, karena serapan gabah kering panen telah melampaui target pemerintah, yang saat ini sudah mencapai diatas 170 persen dari total target yang telah ditentukan.

Safrizal mengatakan harga gabah petani saat ini berada di angka Rp6.500,- per kilogram, dan ditampung oleh Perum Bulog Cabang Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Ada pun harga beras medium di Kabupaten Aceh Barat saat ini mencapai Rp13.000,-dan beras premium berada di angka Rp14.000,- per kilogram.

Safrizal menyebutkan, panen raya saat ini menjadi momentum penting bagi Aceh Barat dalam menunjukkan peran aktif dalam mendukung program ketahanan pangan secara nasional.

Hal ini sebagai upaya memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, dalam mendukung program pemerintah pusat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan mandiri.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga berterima kasih kepada Perum Bulog Cabang Meulaboh, Aceh yang saat ini gencar membeli gabah kering panen milik petani di angka Rp6.500,- per kilogram.

Selain dapat membantu meningkatkan pendapatan petani, harga gabah yang ditetapkan pemerintah tersebut telah mampu meningkatkan perekonomian petani, dan membuktikan bahwa pemerintah hadir dalam membantu petani demi mewujudkan ketahanan pangan mandiri, demikian Safrizal.

Baca juga: Aceh Timur targetkan produksi gabah 187.630 ton pada 2025



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025