Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, menggelar pelatihan barista (pembuat kopi profesional) bagi 16 orang penyandang disabilitas berlangsung di Kompleks Dinas Sosial Pidie Jaya.

“Pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Pidie Jaya,” kata Penjabat (Pj) Bupati Pidie Jaya, Dr HT Ahmad Dadek dalam keterangan diterima di Aceh Barat, Rabu.

Ada pun tujuan pelatihan ini yaitu untuk membekali peserta dengan keterampilan meracik kopi secara profesional.

“Pelatihan ini menyasar penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu dan individu dengan keterbatasan fisik,” kata Teuku Ahmad Dadek. 

Baca juga: Pemkab Pidie Jaya salurkan bantuan untuk korban kebakaran

Menurutnya, pelatihan yang digelar hingga Sabtu (8/2) mendatang tersebut, para peserta akan mendapatkan pelatihan intensif dari seorang barista profesional, Andi, yang akan membimbing penyandang disabilitas dalam memahami teknik dasar meracik kopi serta etika kerja di industri perkopian.

HT Ahmad Dadek mengatakan pelatihan ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif.

Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya berkomitmen untuk memberikan ruang bagi penyandang disabilitas, agar dapat memiliki keterampilan yang memungkinkan mereka masuk ke sektor formal maupun informal. 

Dengan pelatihan ini, pemerintah daerah berharap mereka dapat bekerja di kedai kopi atau bahkan membuka usaha sendiri.

Teuku Ahmad Dadek menyebutkan, sektor perkopian saat ini memiliki potensi besar, terutama di Aceh yang dikenal sebagai daerah penghasil kopi berkualitas tinggi. 

Dengan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, para peserta memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan sebagai barista junior atau bahkan memulai bisnis kecil mereka sendiri di bidang kopi.

Pj Bupati Pidie Jaya, Aceh, Dr H Teuku Ahmad Dadek berdiskusi dengan seorang peserta pelatihan barista dari penyandang disabilitas, dalam pelatihan kerja berlangsung di Kompleks Dinas Sosial Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (5/2/2025). (ANTARA/HO)

Kegiatan ini juga mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk dunia perbankan. 

Kepala Bank Aceh Pidie Jaya, Reza, yang turut hadir dalam acara pembukaan pelatihan, menyambut baik inisiatif ini.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi penyandang disabilitas. Tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan praktis, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka. Kami akan melihat kemungkinan untuk memberikan dukungan lebih lanjut, termasuk akses permodalan bagi mereka yang ingin berwirausaha,” kata Reza.

Dukungan dari perbankan diharapkan dapat membantu para peserta pelatihan untuk merintis usaha sendiri setelah menyelesaikan program pelatihan ini.

Rahmat (28) selaku peserta pelatihan dan dari penyandang tuna rungu, mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti pelatihan ini.

“Saya sangat senang bisa belajar menjadi barista. Selama ini, saya kesulitan mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan yang saya miliki. Dengan pelatihan ini, saya berharap bisa bekerja di kedai kopi atau membuka usaha kecil sendiri,” ujarnya dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat.

Senada dengan Rahmat, peserta lainnya, Kolentar Umar, yang mengalami cacat tubuh akibat kecelakaan, juga menyampaikan harapannya agar setelah pelatihan ini ia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

“Saya ingin bekerja di kedai kopi. Dengan pelatihan ini, saya merasa lebih percaya diri bahwa saya bisa bekerja seperti orang lain,” katanya.

Baca juga: Pemkab: 13 toko dan 11 unit rumah terbakar di Pidie Jaya



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025