Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut, lahan gambut terbakar telah mencapai 70 hektare lebih di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, dalam sepekan terakhir.
Kepala BPBA Yusmadi di Banda Aceh, Rabu, mengatakan lahan terbakar itu terkosentrasi pada enam kecamatan di daerah yang terletak di kawasan pesisir pantai Barat, Aceh
"Enam kecamatan yakni Johan Palawan, Meureubo, Samatiga, Kaway Enam Belas, Woyla Barat, dan Arongan Lambalek yang terpusat di beberapa desa," terang dia.
Hingga kini, lanjutnya, titik api cukup sulit dipadamkan karena lokasi kebakaran hutan dan lahan terutama lahan bergambut terjadi di tengah kawasan hutan.
Dampak kebakaran lahan itu mengakibatkan, pihak sekolah mulai meliburkan siswa/siswi atau pelajar karena lokasi sekolahnya berdekatan dengan lahan terbakar seperti di SD Negeri 8, Meulaboh.
Tercatat Rumah Sakit Cut Nyak Dhien, Meulaboh di Aceh Barat telah merawat sedikitnya 23 orang warga setempat akibat menderita Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Awal pekan ini, kita telah meminta bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera mengerahkan helikopter pengebom air,"
"Alhamdulillah, BNPB siap membantu dengan mengirimkan dua helikopter. Satu heli telah tiba kemarin sore, dan satu lagi hari ini," ungkap Yusmadi.
Komandan Kodim 0116/Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi melaporkan, helikopter jenis MI-17 VN tersebut, tiba di Bandara Cut Nyak Dhien di Kabupaten Nagan Raya pada Selas petang.
"Heli BNPB ini terbang dari Dumai menuju Bandara Cut Nyak Dhien, guna membantu penanggulan kebakaran lahan di tiga kabupaten yakni Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya," katanya.
Untuk sementara, helikopter itu dalam status siaga di Bandara Cut Nyak Dhien. Sebab rencananya akan mulai melakukan kegiatan operasi pengeboman dengan menggunakan air pada Rabu (26/7).
Pewarta: Muhammad SaidUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025