Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh menyatakan butuh peran serta Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk    mendongkrak tingkat kesejahteraan petani di provinsi setempat.

"Nilai tukar petani yang ada saat ini berada di bawah 100 yakni 94,56. Artinya petani belum sejahtera di mana indeks yang diterima petani turun sementara indeks yang dibayar petani meningkat," kata Kepala BPS Provinsi Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Jumat.

Ia menyebutkan NTP Aceh pada Mei sebesar 94,56 atau turun sebesar 0,52 persen di banding April 2017 menyusul turunnya indeks pada empat dari lima subsektor pembentuk NTP.

Ada pun keempat sub sektor yang mengalami penurunan indeks pada Mei tersebut masing-masing tanaman perkembunan rakyat turun sebesar 1,93 persen, subsektor perikanan 0,91 persen, tanaman pangan turun 0,25 persen dan hortikultura turun 0,05 persen.

Sementara subsektor peternakan pada bulan tersebutmeningkat 0,66 persen dari 102,79 pada April 2017 menjadi 103,47 pada Mei tahun tersebut.

Menurut dia peran serta Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota dalam membantu petani sangat dibutuhkan sebab tingkat kesejahteraan yang dihitung tersebut merupakan hasil dari penerimaan dan pengeluaran para petani baik untuk usaha tani dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Artinya, perlu ada perhatian serius terhadap berbagai program membantu petani baik dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mendongkrak hasil pertanian milik petani," katanya.

NTP Adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap harga yang dibayar petani untuk produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi untuk biaya produksi.

Pihaknya meyakini degan adanya program pembangunan secara berkelanjutan di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



Pewarta: Muhammad Ifdhal
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025