Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Politeknik Kabupaten Aceh Selatan (Poltas) melatih warga Kecamatan Kluet Utara terkait teknik pengeringan dan pemecahan kemiri menggunakan mesin sederhana hasil inovasi dan kreasi mahasiswa, sehingga menjadi komoditas bernilai jual tinggi.
Direktur Politeknik Aceh Selatan, Dr M Ilham Maulana, ST, MT di Tapaktuan, Minggu mengatakan, pelatihan terhadap masyarakat Desa Alur Mas tersebut, dilakukan dalam bhakti sosial dalam rangka HUT ke-6 Poltas pada 10 November.
Sebab, menurut dia, melalui metode ini dipastikan 100 persen biji kemiri akan terbuka sempurna dan tidak ada yang pecah. Berbeda jauh dengan menggunakan metode konvensional seperti yang dilakukan masyarakat petani setempat selama ini memecah biji kemiri dengan cara memukul dimana diperkirakan 30 persen biji kemiri akan rusak.
Kegiatan baksos dengan tema 'Poltas Mengabdi' yang dibuka Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra tersebut, berlangsung selama tiga hari mulai 11 - 13 November 2016 yang dipusatkan di Desa Alur Mas, Kecamatan Kluet Utara.
Kegiatan ini diikuti 80 personil yang terdiri dari 30 orang dosen dan staf serta 50 orang mahasiswa dari berbagai jurusan.
Bakti sosial ini merupakan kegiatan yang kedua dilaksanakan oleh Poltas setelah pertama pada tahun 2015 di Desa Cot Bayu, Kecamatan Trumon.
Menurut Ilham, dipilihnya Desa Alur Mas sebagai lokasi Baksos tahun 2016 berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh tim yang ditunjuk.
"Berdasarkan hasil survey dengan kriteria kondisi lingkungan, potensi alam dan kebutuhan akan pendampingan teknologi, maka diputuskan bahwa kegiatan Baksos tahun 2016 ini sangat tepat di pusatkan di Desa Alur Mas,' ungkap Ilham.
Dalam Baksos kali ini, lanjut Ilham, pihaknya memfokuskan empat program utama dan satu program tambahan sesuai kondisi lingkungan dan potensi sumber daya alam yang membutuhkan pendampingan teknologi bagi masyarakat Desa Alur Mas.
Program pertama, sebutnya, yakni pelatihan pengeringan dan pemecah kemiri. Pengeringan kemiri dan proses pemecahannya dilakukan dengan mesin sederhana yang dibuat dan dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa Poltas.
Menggunakan alat ini akan menghemat waktu penjemuran kemiri yang selama ini membutuhkan waktu selama 7 hari, maka melalui metode ini hanya membutuhkan waktu selama 7 jam saja, ujar dia.
Selanjutnya kemiri panas akan dimasukkan ke dalam air dingin sehingga kemiri tersebut akan pecah dengan sendirinya secara sempurna, jelas dia.
Ilham menyatakan, pelatihan tersebut dilakukan selama dua hari dengan menggunakan bahan bakar gas dan kayu.
Pada pelatihan hari pertama, kata dia, penggunaan alat tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat setempat, karena metode ini dinilai solusi yang sangat tepat dan praktis bagi mereka yang selama ini mengalami permasalahan saat memecahkan biji kemiri.
"Alat ini selanjutnya akan diserahkan secara gratis kepada masyarakat Desa Alur Mas. Kami berharap dengan adanya alat tersebut dapat membantu para petani setempat dalam meningkatkan produktifitas biji kemiri sehingga mampu meningkatkan pendapatan perekonomian mereka," imbuhnya.
Selain melakukan pelatihan teknik pengeringan dan pemecahan bijih kemiri, sambung Ilham Maulana, pihaknya juga melatih masyarakat setempat teknik pembuatan arang aktif.
Dia menjelaskan, arang aktif dibuat dari limbah kulit kemiri dengan metode yang sangat sederhana yakni hanya dengan menggunakan drum.
Metode ini telah diuji di laboratorium Teknik Industri Poltas, sehingga diperoleh komposisi dengan memanfaatkan potongan bambu dan tempurung kelapa untuk membantu pembakaran.
Melalui teknologi sederhana ini, harga kulit kemiri yang selama ini dijual oleh masyarakat setempat hanya sebesar Rp400/Kg dapat meningkat menjadi Rp4.000/Kg.
Pihak Bank Mandiri KCP Tapaktuan yang hadir pada acara pembukaan telah menjanjikan luncuran kredit apabila usaha ini telah terwujud. Bahkan Bupati Sama Indra juga telah mengarahkan agar usaha ini bisa dikelola melalui Badan Usaha Milik Gampong/desa (BUMG), papar Ilham Maulana.
Melalui kegiatan Baksos tersebut, Poltas juga menggelar pelatihan computer untuk perangkat desa yang melibatkan tim dari Jurusan Teknik Komputer.
Menurut Ilham Maulana, tim yang ditunjuk telah mempersiapkan modul pelatihan dasar komputer sampai dengan penggunaan internet bagi perangkat desa setempat.
"Untuk sementara komputer dan fasilitas internet disediakan oleh Poltas. Tapi kedepannya diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di Kantor Keuchik (kepala desa)," ujarnya.
Disamping itu, pihaknya juga menggelar pelatihan pembuatan peta desa yang melibatkan tim dari jurusan Teknik Informatika dan Teknik Industri, dengan cara melakukan pemetaan menggunakan GPS untuk pembuatan peta Desa Alur Mas.
"Ini merupakan peta standar yang nantinya dapat dikembangkan menjadi peta social. Hasil survey menunjukkan bahwa Desa Alur Mas belum memiliki peta yang tepat dan benar sesuai standar yang ada, sehingga program ini menjadi sangat penting dan bermanfaat. Dalam melaksanakan survey, tim didampingi oleh perangkat desa setempat," jelas Ilham Maulana.
Program tambahan yang dilaksanakan, kata dia, adalah penomoran rumah. Ilham menyatakan, sampai saat ini di Desa Alur Mas ternyata belum dilakukan penomoran rumah, sehingga akan sangat menyulitkan apabila mencari alamat atau melakukan sensus/pendataan di tengah-tengah masyarakat setempat.
"Bakti sosial ini akan diselenggarakan setiap tahun dalam rangka dies Poltas, sehingga diharapkan pada ulang tahun emas Poltas ke 50 nantinya, Baksos Poltas telah dilakukan di 46 desa dalam 46 mukim di Aceh Selatan. Kegiatan Baksos ini menjadi sangat penting sebagai salah satu perwujudan visi dan misi Poltas yang merupakan Perguruan Tinggi Vokasi yang lahir dari Rahim masyarakat dan Pemda Aceh Selatan," kata Ilham Maulana.
Bupati Sama Indra menyatakan, Pemkab sangat mendukung kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Politeknik Aceh Selatan sebagai pelaksanan visi dan misi Poltas, sebagai satu-satunya Kampus Politeknik di pantai barat Selatan Aceh.
Menurut bupati, kegiatan ini sangat sinergi dengan visi dan misi pemerintah daerah Aceh Selatan dalam melaksanakan pembangunan yang merata.
Bupati berharap masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan ini secara baik sehingga menghasilkan manfaat yang nyata setelah kegiatan berlangsung.
Bupati juga menyampaikan program pembangunan yang menjadi agenda pemerintah daerah di Desa Alur Mas. Terutama menjawab keluhan masyarakat mengenai jalan lintas menuju desa Alur Mas. Tahap pertama akan dibangun jalan sepanjang 850 meter dan akan dilanjutkan tahun berikutnya.
Setelah membuka dengan resmi kegiatan baksos Poltas, secara simbolis Bupati menyerahkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berupa 50 paket roti, 50 lembar selimut, 50 lembar kain sarung, 50 lembar baju daster, 30 lembar sejadah dan 40 set kelambu.
Pewarta: HendrikUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025