Banda Aceh (ANTARA) - Bengkel perawatan tabung elpiji non subsidi di Aceh Besar meminta PT Pertamina untuk segera menyediakan tabung yang baru karena sudah ada ribuan tabung sudah tak layak pakai.

"Dalam setahun ini masuknya 40 ribu tabung, yang layak pakai 10 persen dari 40 ribu," kata pemilik Bengkel Perawatan Tabung Elpiji PT Aira Gibran Internusa Nahrawi Noerdin di Aceh Besar, Jumat. 

Nahrawi mengatakan, ribuan tabung elpiji nonsubsidi tersebut dinyatakan tidak layak pakai setelah dibawa ke bengkel perawatan. Karena itu dirinya meminta Pertamina segera menyediakan tabung baru dan menarik tabung lama.

Nahrawi menjelaskan, tabung yang dibawa ke tempatnya diperiksa terlebih dahulu. Jika masih layak pakai diperbaiki dan dicat ulang. Sementara bila tabung sudah tidak layak pakai, dipindahkan ke satu lokasi. 

"Perawatan kita lakukan setiap hari, tetapi memang masih terkendala tidak adanya tabung baru yang seharusnya dipasok Pertamina. Harapan kami Pertamina segera melakukan pengadaan tabung baru," ujarnya.

Nahrawi menyebutkan, untuk satu tabung pemakaiannya sekitar 25 tahun dan perawatan dilakukan setiap lima tahun sekali. Karenanya perlu pengadaan tabung baru agar yang lama dapat ditarik untuk diperbaiki. 

"Kita harap Pertamina segera melakukan pengadaan agar tabung afkir di konsumen dapat kita tarik kita rawat," kata Nahrawi yang juga pemilik SPPBE.

Dalam kesempatan ini, Sales Area Manager PT Pertamina Aceh Sony Indro Prabowo menjelaskan, jumlah tabung yang tidak layak pakai di Aceh berjumlah sekitar 20 ribu tabung. Tabung-tabung tersebut rencana akan dibawa ke gudang tandem untuk dimusnahkan. 

"Proses perawatan ini memang ada kendala di kami, suplai tabung baru yang memang masih terbatas," kata Sony. 

Sony menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak regional dan pusat, karena memang sudah saatnya tabung-tabung afkir. 

"Tabung yang sudah tidak layak harus dipindahkan ke gudang untuk di tandem, kita musnahkan dan diganti dengan yang baru," demikian Sony.
 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025