Banda Aceh (ANTARA) - Persediaan minyak goreng kemasan mulai kosonh di sejumlah super market di Banda Aceh.

“Kosongnya minyak goreng tersebut karena persediaan di distributor tidak ada,” kata Mirza di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan pihaknya telah meminta tambahan pasokan, namun di distributor tidak ada stok.

Persediaan minyak juga kosong di Pasar Peunayong, Icha, mengatakan sudah tiga minggu lamanya minyak goreng curah juga  tidak didapatkan dari gudang Jasa Sitepu. 

"Malah yang kemasan sudah sebulan kosong," katanya. 

Salah satu toko yang berada di kawasan Peunayong juga sudah hampir dua minggu tidak bisa menjual minyak goreng akibat persediaan dari Pasar Lambaro. 

"Kami lagi menunggu persediaan minyak dari grosir, tapi tidak tahu harus sampai kapan. Kalau ada pun dari Pasar Lambaro, hanya untuk mereka sendiri, tidak bisa kami jual. 

Sementara itu, pemilik Alvin Swalayan, Khairil, mengatakan persediaan minyak goreng dari distributor juga kosong. Untuk mengisi kekosongan tersebut, mereka mengambil minyak goreng dari Medan. 

Ia tidak bisa menjual minyak goreng seharga Rp14.000/liter sesuai yang dianjurkan Pemerintah, karena modal minyak goreng yang diambil dari Medan seharga Rp14.000/liter sehingga tidak mungkin dijual seharga yang ditetapkan oleh pemerintah. 

"Harga minyak tergantung, kalau di Medan harga 14.000/liter otomatis kami jual mulai harga Rp15.000/liter," katanya. 

Selain itu, harga minyak goreng tetap tidak bisa dijual Rp14.000 karena ada ongkos pengangkutan dan pengiriman barang. 

"Ada yang Rp14.000 kemarin karena ada masuk dari distributornya langsung, tetapi barangnya sedikit. Kita minta 50 karton yang datang cuma 10 karton, maka kita ambil dari Medan saja," katanya. 

Ia menambahkan permintaan minyak goreng cukup banyak dari masyarakat, di mana dalam sehari, Alvin Swalayan bisa menjual 50 sampai 100 karton minyak goreng dalam sehari.



Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025