Banda Aceh (ANTARA) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta Pemerintah Aceh untuk memperluas gedung poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh supaya masyarakat lebih mudah menerima layanan pengobatan.

"Poliklinik sekarang sempit, kita harap ke depan untuk segera menambahkan ruangan poli serta penambahan SDM nya," kata Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Kamis. 

Hal itu disampaikan M Rizal Falevi Kirani saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUDZA Banda Aceh setelah menerima keluhan masyarakat terkait pelayanan pasien di poliklinik rumah sakit tersebut.

Falevi mengatakan, kunjungan masyarakat ke poliklinik RSUDZA tersebut memang sudah mulai ramai selama turunnya kasus COVID-19 Aceh,  sehingga pasien membludak setiap harinya mencapai seribuan.

"Jadi menjadi kewalahan rumah sakit mengatur shift dalam memberikan pelayanan karena sempitnya ruangan. Ini sangat mengganggu pasien," ujarnya.

Selain itu, Falevi juga meminta manajemen RSUDZA Banda Aceh untuk menggencarkan sosialisasi tentang penggunaan aplikasi pendaftaran pasien pemeriksaan di poliklinik yang telah disiapkan. 

"Sosialisasi lagi aplikasi mendaftar secara online ini, sehingga masyarakat tahu dan lebih mudah mendapatkan akses cepat saat berobat maupun konsultasi ke dokter," kata politikus PNA itu.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RSUDZA Banda Aceh Endang Mutiawati membenarkan bahwa setelah minimnya kasus kasus COVID-19 Aceh, pasien yang berkunjung ke poli rumah sakit pemerintah tersebut terus meningkat.

"Sekarang pasien memang sudah meningkat, bisa mencapai 1.200 orang hingga 1.600 pasien per harinya," kata Endang.

Kemudian, lanjut Endang, mengenai sosialisasi aplikasi pendaftaran pengobatan ke poliklinik tersebut telah dilakukan, serta sejauh ini sudah mulai banyak masyarakat yang mendaftar secara online.

"Sudah kita lakukan sosialisasi, dan sekarang sudah banyak yang memanfaatkan aplikasi ini, sampai 100 orang lebih," demikian Endang.

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA 2025