Sungguh tidak mungkin jika pemuda yang notabene sangat energik tidak dilibatkan dalam pembangunan,” kata anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky.
Iskandar menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber diskusi panel dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) –I Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Provinsi Aceh di Hotel Grand Aceh, Banda Aceh, Kamis (25/12/2014) pagi.
Rapimda tersebut dihadiri oleh seluruh DPD KNPI se-Aceh. Dia mengatakan, KNPI sebagai organisasi terbesar pemuda di nusantara memang memiliki andil besar dalam pembangunan nasional. “Dan menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di awal-awal kelahirannya,” ungkap anggota DPRA termuda ini.
Dalam konteks ke-Acehan, lanjut Iskandar, KNPI harus mampu mensinerjiskan diri sebagai mitra pemerintah dalam mengisi pembangunan di masa damai seperti saat ini. Begitu juga untuk bisa menjadi wadah pemersatu pemuda di Aceh.
Peran- peran strategis itu, sambung mantan aktivis mahasiswa ini, pertama, menjadi wadah pemersatu OKP. “Ini juga menjadi tantangan bagi KNPI untuk merangkul semua unsur pemuda di Aceh agar segala persoalan kepemudaaan dapat terselesaikan secara bijak,” ungkapnya.
Kedua, tambah Al-Farlaky, secara spesifik sebagai mitra pemerintah Aceh, KNPI harus secara terus menerus membantu program pemerintah dalam menjaga perdamaian Aceh.
Membangun Aceh secara bermartabat dengan terus mendorong pelaksanaan UUPA. “Banyak persoalan yang belum tuntas bahwa UU NO 11 tahun 2006 memerlukan aturan turunannya seperti PP yang menjadi tugas pemerintah pusat dan aturan daerah yang berbentuk qanun yang menjadi tanggungjawab gubernur dan DPRA.
“KNPI di sisi lain harus mampu tanggap dalam persoalan menghadapi bencana dan persoalan remaja yang menyangkut dengan dekandensi moral pemuda.
Kiranya kedepan KNPI harus berperan aktif baik sebagai mitra pemerintah, pengayom pemuda, dan agent of change dalam pembangunan terutama dalam menyelesaikan persoalan masyarakat terutama masyarakat yang sering termarjinalkan,” sebut politisi Partai Aceh tersebut, mengakhiri penyampaiannya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025