Salah seorang warga, Asmaruddin ZK saat dihubungi dari Tapaktuan, Senin menyatakan, puluhan kendaraan roda empat dan roda dua sempat mengantri selama beberapa jam akibat ambruknya jembatan di pedalaman daerah itu yang terjadi Sabtu (9/12).
Jembatan darurat tersebut merupakan sarana penghubung yang dibangun Pemerintah Aceh saat membuka jalan baru dari Keude Trumon tembus ke Kemukiman Bulohseuma di pedalaman Kecamatan Trumon yang berjarak sekitar 36 Km dari ibu kota kecamatan setempat.
Pasca ambruknya jembatan tersebut telah mengakibatkan terganggunya transportasi warga dari Keude Trumon menuju Bulohseuma maupun sebaliknya, katanya.
Transportasi baru pulih kembali setelah sejumlah masyarakat setempat bersama para pengendara kendaraan menggelar gotong-royong memperbaiki kembali tiang penyangga jembatan yang sudah bergeser dan menyusun serta meluruskan kembali lantai jembatan yang terbuat dari plat besi ke posisi semula.
Menurutnya, jembatan rangka baja tersebut ambruk disebabkan dilintasi truck sepuluh roda yang mengangkut tiang pancang (pasak bumi) untuk keperluan pembangunan jembatan konstruksi permanen di Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil.
"Truck pengangkut tiang pancang ke lokasi proyek di Kuala Baru lalu lalang melewati jembatan Gampong Teupin Tinggi sehingga mengakibatkan jembatan rangka baja ini ambruk," ujarnya.
Ia memperkirakan jumlah muatan tiang pancang tersebut mencapai 38 ton belum termasuk atau belum ditambah berat truck tersebut.
Karena dalam satu truck itu, kata dia, mengangkut 13 batang tiang pancang dengan berat satu batangnya mencapai 2,8 ton.
"Akibat muatan over tonase tersebut secara otomatis mengakibatkan jembatan rangka baja ambruk, karena kapasitas muatan tidak sesuai dengan daya tahan konstruksi jembatan yang dibangun bersifat darurat dan sementara," sesalnya.
Pewarta: HendrikUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025