Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan empat ekor gajah jinak untuk membantu pembersihan kayu-kayu hutan sisa bencana banjir di permukiman penduduk di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Gajah terlatih yang kita bawa ini sebanyak empat ekor, dan semuanya dari PLG (pusat latihan gajah) Share," kata Kepala KSDSA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan, di Pidie Jaya, Senin.
Adapun empat gajah tersebut bernama
Abu, Mido, Ajis dan Noni. Hari ini, para mahot (pawang) membawa mereka untuk membersihkan puing-puing kayu di pemukiman penduduk Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya.
Dirinya menjelaskan, empat ekor gajah jinak tersebut melakukan pembersihan puing kayu atau lainnya pasca bencana, sasarannya adalah lokasi yang tidak bisa dilewati alat berat.
"Kita target pembersihan di lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya," ujarnya.
Baca juga: Update Bencana Aceh, Gajah ditemukan mati akibat banjir di Pidie Jaya
Ia menyampaikan, gajah-gajah ini bakal membantu membersihkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk, terutama membuka akses jalan menuju rumah warga yang sudah tertimbun bekas banjir.
Kemudian, gajah nantinya juga bakal membantu evakuasi apapun yang ditemukan di lokasi, termasuk korban yang belum ditemukan. Selain itu, gajah juga dapat digunakan untuk mengantar logistik kepada para korban banjir di Pidie Jaya.
"Untuk durasi, kami akan bertugas selama tujuh hari di sini, terakhir 14 Desember 2025," katanya.
Dirinya menjelaskan, gajah jinak yang membantu melakukan pembersihan ini sudah memiliki pengalaman panjang. Di mana, keempatnya pernah terlibat membantu membersihkan material saat bencana tsunami Aceh 2004 silam.
"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, termasuk saat tsunami di Aceh, kehadiran gajah sangat membantu membersihkan puing-puing," ujarnya.
Ia menambahkan, sementara ini mereka hanya fokus membantu penanganan bencana di Pidie Jaya terlebih dahulu, mengingat akses ke kabupaten lainnya belum bisa ditembus.
"Sejauh ini belum ke daerah lainnya , karena masih perlu survei dan akses ke kabupaten lain belum bisa dijangkau. Ke depan, jika diperlukan, kami siap membantu," demikian Hadi Sofyan.
Baca juga: Presiden Prabowo perintahkan Mendagri copot Bupati Aceh Selatan yang umrah saat bencana
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025