Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh menyatakan bahwa perkembangan secara umum perbankan (13 bank) di tanah rencong menunjukkan pertumbuhan positif atau masih cukup baik.
"Secara umum, sektor perbankan di Aceh masih menunjukkan resiliensi tinggi," kata Kepala KPwBI Provinsi Aceh, Agus Chusaini, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Agus Chusaini dalam kegiatan bincang bareng media (BBM) terkait update kondisi pertumbuhan ekonomi dan keuangan, di Banda Aceh.
Ia menyampaikan, stabilitas sistem keuangan di perbankan Aceh tersebut dilihat dari pertumbuhan pembiayaan yang tetap solid, dan ditopang oleh pembiayaan konsumsi serta rendahnya rasio non-performing financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah.
Ia menyebutkan, dari sisi pembiayaan, berdasarkan lokasi bank hingga Juli 2025, mengalami peningkatan sebesar Rp45,24 triliun atau tumbuh 9,61 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, untuk dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Aceh hingga Juli 2025 mencapai Rp45,62 triliun atau tumbuh 1,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca: BI berikan literasi keuangan Indonesia terdepan bagi mahasiswa Aceh
"Termasuk dari sisi aset, jumlah aset perbankan Aceh pada Juli 2025 mencapai Rp62,99 triliun atau tumbuh 6,04 persen dari tahun lalu," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, terkait financing to deposit Ratio (FDR) atau rasio pembiayaan terhadap simpanan berdasarkan lokasi bank pada Juli 2025 mencapai 99,16 persen.
"Sedangkan NPF (pembiayaan bermasalah), berdasarkan lokasi bank pada Juli 2025 sebesar 2,08 persen," katanya.
Ia menambahkan, dari sisi pembiayaan oleh perbankan Aceh, penggunaannya itu sebesar 67,52 persen untuk konsumsi, kemudian investasi 17,19 persen dan 15,30 persen pada modal kerja.
Lalu, untuk pangsa pembiayaan sektoralnya, tertinggi pada perdagangan 41,54 persen, pertanian 23,78 persen, industri pengolahan 9,06 persen, hotel 4,32 persen, konstruksi 4,03 persen, transportasi 2,26 persen, perikanan 1,91 persen, perumahan 1,80 persen dan pertambangan 1,32 persen.
"Kita harapkan terus memperbanyak untuk kegiatan modal kerja. Semoga kondisi ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi di Aceh," demikian Agus Chusaini.
Baca: Gubernur tekankan Bank Aceh harus berkontribusi untuk ekonomi daerah
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025