Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar menggencarkan deteksi dini penyakit Tuberkulosis (TBC) guna mempercepat penanganan untuk pengobatan pasien.
"TBC masih menjadi tantangan serius dalam bidang kesehatan masyarakat, tidak hanya di tingkat nasional, termasuk juga di Kabupaten Aceh Besar," kata Plt Kadis Kesehatan Aceh Besar, Neli Ulfiati di Lambaro, Selasa.
Ia menjelaskan sebagai salah satu penyakit menular yang berpotensi menyebabkan kematian, TB mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan Aceh Besar.
Ia menyebutkan hingga saat ini ada 331 kasus TB di Aceh besar terdiri dari 324 kasus TBC sensitif obat dan 7 kasus TBC Resisten Obat.
Ia mengatakan ada sejumlah langkah strategis telah dilakukan yakni penguatan Sistem Pelaporan dan Pencatatan melalui aplikasi SITB guna memantau perkembangan kasus secara real time dan memudahkan pemantauan perkembangan pasien, serta meningkatkan akurasi data.
Ia mengatakan dengan sistem tersebut, Dinas Kesehatan dapat lebih cepat mengambil langkah jika ditemukan kendala dalam pengobatan pasien.
Baca: Dinkes Aceh Besar tingkatkan deteksi dini tanggulangi TBC
Selanjutnya kegiatan Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding/ACF) di masyarakat baik di sekolah dan lingkungan padat penduduk dan Pemeriksaan dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang telah tersedia di beberapa fasilitas kesehatan untuk mempercepat diagnosis TB.
Kemudian Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kelompok rentan, seperti anak-anak, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta kontak erat pasien TB.
"Pemberian TPT, diharapkan risiko mereka untuk jatuh sakit akibat TB dapat ditekan secara signifikan. Program ini menjadi bagian penting dalam mencegah munculnya kasus baru," katanya.
Kegiatan On the Job Training (OJT). Di mana para petugas Puskesmas dibekali keterampilan dalam deteksi dini, pengelolaan kasus, dan konseling pasien TB.
Menurut dia langkah tersebut penting agar tenaga kesehatan di lini terdepan memiliki kemampuan yang memadai untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan dan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengenali gejala TB, seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, serta pentingnya segera memeriksakan diri.
Dinas Kesehatan Aceh Besar optimis angka kasus TB dapat ditekan secara bertahap melalui serangkaian upaya yang dilakukan secara masif tersebut.
"Alhamdulillah, tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan juga semakin meningkat berkat pendampingan yang intensif dari petugas kesehatan," katanya.
Pihaknya optimistis lewat berbagai langkah pencegahan, deteksi dini, hingga penanganan kasus akan mampu mewujudkan target eliminasi TB pada tahun 2030.
Baca: Dinkes bekali tenaga pendidik di Aceh Besar deteksi tuberkulosis anak
Pewarta: M IfdhalEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025