Banda Aceh (ANTARA) - Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah bersama jajaran pengurus Masjid Raya Baiturrahman berdoa bersama mendoakan aksi massa di provinsi ujung barat Indonesia tersebut berjalan damai.
Doa bersama dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh di Banda Aceh, Senin. Usai doa bersama, Kapolda Aceh dan jajaran menziarahi Makam Syiah Kuala, ulama dan tokoh penyebar Islam di Aceh.
Marzuki Ali Basyah mengatakan doa bersama dan ziarah makam ulama bukan hanya seremonial, melainkan juga bentuk komitmen semua pihak menghadirkan kesejukan di tengah masyarakat.
"Kita diajarkan oleh ulama terdahulu untuk menyelesaikan perbedaan dengan musyawarah, bukan dengan pertentangan. Semoga doa kita bersama ini menjadi wasilah agar Aceh senantiasa dalam lindungan Allah, damai, dan masyarakatnya rukun," katanya.
Abituren Akabri 1991 itu berharap agar seluruh masyarakat dapat semakin menyadari pentingnya menjaga persatuan, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
"Kita semua memiliki tanggung jawab menjaga suasana tetap damai dan kondusif. Selain itu, mari kita sama-sama berdoa agar aksi berlangsung hari ini berjalan lancar, aman, dan tanpa ada hal-hal merugikan," katanya.
Jenderal polisi bintang satu itu juga mengajak masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan situasi yang berkembang. Rasa aman akan lahir bila semua pihak menjunjung tinggi nilai persaudaraan serta adab yang telah lama menjadi bagian dari kearifan lokal Aceh.
Kapolda menambahkan keamanan bukan hanya tugas aparat kepolisian, melainkan juga tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, semua pihak diminta agar tetap tenang dan jernih dalam menyikapi aksi-aksi unjuk rasa yang berlangsung di sejumlah daerah dan di Jakarta.
"Bila memang mengharuskan berunjuk rasa aksi, lakukan dengan cara-cara yang baik dan saling menghormati, sehingga terhindar dari gesekan tidak perlu. Kita buktikan bahwa Aceh adalah Bumi Serambi Mekah yang tetap menjunjung tinggi etika dan adab," katanya.
Kapolda juga mengingatkan masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial serta tidak menyebarkan informasi memecah belah persaudaraan. Sebab, informasi yang beredar tanpa verifikasi dapat menjadi pemicu keresahan masyarakat.
"Kami juga mempertegas arahan dan penekanan Kapolri Jenderal Polisi untuk menindak tegas, profesional, dan terukur terhadap aksi-aksi anarkis yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas, apalagi sampai merusak fasilitas negara," katanya.
Kapolda juga menegaskan menghormati kebebasan menyampaikan pendapat dan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, semua pihak diimbau untuk menjaga kamtibmas, sekaligus mendukung upaya TNI-Polri dalam menciptakan stabilitas keamanan.
"Fokus utama kepolisian adalah memastikan keamanan dan melindungi keselamatan masyarakat, anggota, markas komando, dan asrama, serta fasilitas publik agar situasi tetap aman kondusif," kata Marzuki Ali Basyah.
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025