Aceh Barat (ANTARA) - Bupati  Aceh Barat Tarmizi menegaskan pihaknya melarang manajemen RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, untuk mengoperasionalkan armada ambulans dalam keadaan rusak atau tidak layak pakai guna mengangkut pasien ke luar daerah maupun di dalam daerah.

“Armada ambulans yang kita temukan ini tidak layak pakai, kalau digunakan pasti meninggal itu pasien, manajemen mengaku itu ambulans cadangan,” kata Tarmizi kepada wartawan di Meulaboh, Minggu. 

Tarmizi juga meminta kepada manajemen RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, agar dapat mengoperasikan ambulans yang layak pakai dan tidak mengorbankan pasien dengan mengoperasikan armada yang tidak layak digunakan.

“Meski tahun ini berat dengan efisiensi, namun pemerintah daerah berkomitmen memberikan layanan kesehatan maksimal bagi masyarakat,” kata Tarmizi.


Baca juga: Banda Aceh kini punya ambulans quick response

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dengan menyediakan armada ambulans yang baik serta pelayanan maksimal dan andal.

Bupati Aceh Barat Tarmizi menemukan satu unit armada ambulans di halaman IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, kabupaten setempat yang diduga tidak layak pakai namun masih digunakan untuk mengangkut pasien, Minggu (17/8/2025). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dr Ilum Anam mengatakan saat ini pihaknya memiliki armada ambulans sebanyak 17 unit, yang dioperasikan melayani masyarakat sebanyak 15 unit.

“Dua unit lainnya dalam keadaan rusak, tidak layak jalan,” katanya.

Ia mengatakan, dua unit armada ambulans yang rusak tersebut saat ini telah digudangkan dan diserahkan kepada bagian aset daerah, guna dilakukan lelang atau dijual kepada pihak ketiga, atau dimusnahkan sesuai ketentuan yang berlaku.


Baca juga: Aceh Besar serahkan 17 ambulans maksimalkan layanan kesehatan



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025