Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menyatakan saat ini ada sebanyak 17 warga di daerah itu posoiif HIV/AIDS serta berupaya mengobati dan mencegah penularan penyakit mematikan itu di masyarakat.
“Upaya pengobatan dan pemantauan terus kita lakukan, sehingga diharapkan para penderita terus mendapatkan pengobatan yang maksimal,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Cut Hasanuddin di Aceh Barat, Jumat.
Ia menjelaskan total kasus HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Barat sejak 2019 hingga 2024 tercatat sebanyak 26 orang. Dari jumlah tersebut, sembilan orang di antaranya meninggal dunia dan saat ini tersisa 17 orang.
Cut Hasanuddin menjelaskan orang dengan HIV/AIDS tersebut sebagian berdomisili di Kecamatan Johan Pahlawan dan Kecamatan Meureubo. Sedangkan lainnya ada di Kecamatan Samatiga dan Kecamatan Bubon dan kecamatan lainnya di Kabupaten Aceh Barat telah dinyatakan meninggal dunia.
Baca: HIV/AIDS di Aceh capai 1.974 kasus, didominasi laki-laki
Cut Hasanuddin mengatakan pihaknya melalui petugas kesehatan di puskesmas terus melakukan skrining. Hal ini sebagai upaya mencegah penularan HIV/AIDS. Sedangkan pasien, juga terus mendapatkan pengobatan.
Pemkab Aceh Barat saat ini terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar menjauhi segala bentuk seks bebas dan tetap setia kepada pasangan serta menghindari perbuatan yang dapat berisiko menularnya HIV/AIDS di masyarakat.
Seperti diketahui, HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dapat menular melalui beberapa cara, antara lain dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman, baik heteroseksual maupun homoseksual.
Kemudian, HIV dapat menular melalui transfusi darah yang tidak aman atau dari donor yang terinfeksi, serta penyakit tersebut dapat menular melalui penggunaan jarum suntik yang sama oleh orang yang terinfeksi. Virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yaitu ibu yang terinfeksi kepada anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Namun, HIV tidak dapat menular melalui kontak fisik biasa, berbagi makanan atau minuman, gigitan nyamuk, toilet atau fasilitas umum.
Baca: Layanan skrining gratis HIV di Klinik Pratama USK sepi peminat akibat stigma di masyarakat
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025