Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Provinsi Aceh  memperkenalkan program kampus berdampak kepada ribuan mahasiswa baru (Maba) dalam upaya  menjadikan lulusan untuk tidak hanya berprestasi di kelas, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat.

"Konsep Kampus Berdampak merupakan pergeseran paradigma dari pembelajaran konvensional menuju praktik nyata di lapangan," kata Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof Agussabti di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan sebelumnya mahasiswa lebih banyak belajar di ruang kelas, kini apa yang sudah di pelajari harus bisa memberikan dampak bagi pembangunan daerah, mulai dari tingkat desa, negara, bahkan dunia.

Ia mencontohkan, mahasiswa Pertanian diharapkan dapat menjadi teman berbagi dengan para petani dengan mengevaluasi benih. 

Sementara mahasiswa Kedokteran bisa berkontribusi langsung melalui pemeriksaan kesehatan atau sunat massal di desa.

Baca: Warek ingatkan mahasiswa USK tidak mudah tertipu

Untuk mendukung visi tersebut, USK telah melakukan berbagai inovasi akademik, seperti Hybrid Learning, penerapan LMS, sertifikasi berbasis KKNI, hingga program pertukaran pelajar internasional. 

Ia mengatakan visi USK untuk menjadi universitas sosio-technopreneur yang inovatif, mandiri, dan terkemuka di tingkat global ini didukung oleh berbagai capaian gemilang.

Prof Agussabti menyebutkan USK berhasil menempati peringkat Top 14 nasional dan 1400+1 dunia dalam QS WUR 2026. Selain itu, USK mencatatkan peningkatan signifikan dalam THE Impact Rankings 2025, termasuk peringkat 66 dunia untuk SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan 79 dunia untuk SDGs 14 (Kehidupan di Bawah Air).

Prof Agussabti berpesan kepada para mahasiswa baru untuk mengingatkan pengorbanan orang tua untuk memberikan pendidikan tinggi bagi anak-anaknya.

"Orang tua tidak meminta balasan. Tapi kuliah yang benar dan selesai tepat waktu, apalagi dengan IPK yang mantap, sungguh itu sudah membuat mereka bahagia," katanya.

Baca: USK tambah enam guru besar



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025