SPS USK bahas pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

Banda Aceh (ANTARA) - Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (SPS USK) menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi guna membahas pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan di Provinsi Aceh.

“Kehadiran para pakar dapat menginspirasi peserta untuk terus berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijak, ilmiah, dan berpandangan jauh ke depan,” kata Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof Hizir di sela-sela kuliah umum “Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan” di Darussalam, Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut membuka ruang strategis bagi mahasiswa dan peneliti untuk memperluas wawasan, memperkuat jejaring dengan pemangku kebijakan, serta memahami dinamika terbaru dunia konservasi dan kehutanan.

“Kehadiran para pejabat instansi kehutanan memberi nilai tambah karena peserta memperoleh informasi langsung terkait perkembangan program dan kebijakan di Aceh, khususnya mengenai pengelolaan kawasan hutan dan perlindungan keanekaragaman hayati,” katanya.

Baca: USK dukung pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal

Adapun empat narasumber yang hadir Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Dr. Zulfadli, Kepala Balai Pengelolaan Hutan Lestari/BPHL Wilayah I yang diwakili Tri Joko Pitoyo dan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan/BPKH Wilayah XVIII), Budi Setiawan.

Ia menambahkan SPS USK sebagai institusi pendidikan tinggi aktif dalam isu keberlanjutan dan pembangunan daerah.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Dr. Zulfadli, mengatakan perlu sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam.

“Perubahan iklim global, tekanan terhadap kawasan hutan, krisis keanekaragaman hayati, hingga berhentinya praktik pengelolaan lahan berkelanjutan menjadi perhatian utama. Kolaborasi antara sudut pandang praktis lapangan dan pendekatan ilmiah akademik memberikan gambaran menyeluruh bagi peserta tentang arah pengelolaan sumber daya alam masa depan,” katanya.

Baca: Dewan Pakar Kita Kreatif USK paparkan kajian perkembangan pariwisata Aceh di Konferensi IBEC ke-4