Aceh Barat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menghentikan sementara upaya pemasangan GPS (Global Positioning System) Collar, yaitu alat pelacak yang menggunakan sistem GPS pada satwa liar gajah di pedalaman Aceh Barat.

“Kita hentikan sementara karena gajah yang menjadi sasaran pemasangan GPS Collar ini sangat beringas,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah kepada ANTARA, Rabu.

Teuku Ronald mengatakan penghentian tersebut sebagai upaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap petugas di lapangan, sekaligus menghindari jatuhnya korban jiwa.

Baca juga: BKSDA Aceh pasang HPS collar di gajah liar, ini tujuannya

Sebelumnya, tim Wildlife Response Unit (WRU) BPBD Aceh Barat sejak sepekan ini berupaya melakukan penanganan terhadap gangguan gajah di Desa Canggai dan sejumlah desa lain, di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat.

Upaya penanganan dilakukan karena satwa liar jenis gajah melakukan perusakan terhadap tanaman kelapa sawit milik masyarakat di wilayah pedalaman Aceh Barat.

Teuku Ronald menyebutkan alat pemantau yang akan dipasangkan pada hewan jenis gajah tersebut, berupa GPS Collar di bagian leher untuk memantau pergerakannya. 

Namun, upaya tersebut belum bisa dilakukan karena satu ekor satwa gajah liar yang menjadi target petugas WRU BPBD Aceh Barat, berubah menjadi beringas sehingga membahayakan keselamatan petugas di lapangan.

“Kita tunda sementara sampai situasi kondusif, namun upaya pemantauan terhadap gajah lain di pedalaman Aceh Barat masih terus kita lakukan,” demikian Teuku Ronald.

Baca juga: RI dan Inggris kolaborasi selamatkan gajah sumatera lewat PECI di Aceh Tengah



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025