Jakarta (ANTARA) - SPBU Pertamina di daerah Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) terpaksa melakukan buka-tutup operasinya akibat insiden BBM solar tercampur dengan pertalite ke kendaraan konsumen di tempat itu.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Selasa pukul 10.15 WIB, antrean pengendara motor dan mobil untuk mengisi BBM masih mengular. Sebagian besar dari mereka hendak mengisi bahan bakar pertamax untuk sepeda motor dan solar untuk mobil.
Operasional di SPBU tersebut awalnya berjalan lancar, di setiap lajur terdapat pengendara yang mengantre untuk isi BBM.
Namun pada pukul 11.00 WIB, pihak SPBU Kembangan menutup operasionalnya. Salah satu pengendara yang sempat membeli pertamax, Alwan (22), mengaku sudah mengetahui insiden tercampurnya pertalite dengan solar di SPBU tersebut.
Baca juga: Berikut stok avtur di Bandara Sultan Iskandar Muda
Akan tetapi, dia tetap mendatangi SPBU tersebut karena merupakan yang terdekat dan kondisi bensin di motornya sudah habis.
"Kebetulan sekalian lewat habis kuliah di Mercu Buana, terus bensin abis, terus lewat sini, enggak apa-apa lah. Terpaksa sih. Soalnya mau ke sana di rasa jauh, takutnya keburu habis bensinnya," kata Alwan saat ditemui di lokasi, Selasa.
Meski demikian, dia mengaku khawatir dengan mesin motornya lantaran insiden tersebut.
Menurut dia, peristiwa itu tidak hanya bisa merugikan dirinya, tetapi juga banyak konsumen lainnya.
"Ada lah pasti (kekhawatiran) karena kan biosolar masuk ke pertalite, fatal lah buat petugas, harusnya enggak bisa begitu, enggak pantas lah sampai salah begitu," ungkap Alwan.
Baca juga: Polresta Banda Aceh gerebek gudang penimbunan BBM, sita 4,2 ton minyak oplosan
Dia pun berharap insiden tersebut ke depannya dapat menjadi pelajaran bagi pihak SPBU Kembangan agar lebih mengetatkan pengawasan sebelum menyalurkan bahan bakar kepada konsumen.
Sebelumnya, pihak SPBU 34.116.12 di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat, melaporkan akibat kelalaian petugas, sejumlah sepeda motor mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
"Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM biosolar masuk ke pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki. Sehingga terjadi mogok motor-motor customer," ucap Manajer SPBU 34.116.12 Ramses Sitorus, Senin (4/8).
"Sejauh ini yang ada laporan, saya belum lihat semua, laporan 20 kiloliter ditambah 8.000 liter dari solarnya (yang secara lalai dimasukkan petugas)," sambung dia.
Baca juga: Polisi tangkap penjual BBM oplosan di Lhokseumawe
Menindaklanjuti kelalaian tersebut, pihaknya bertanggung jawab dengan membayar kerugian atau kerusakan yang dialami oleh para pengendara.
"Akibat dari semua ini kami tanggung jawab. Untuk kerugian dari customer kami tanggung," tegas dia.
Setelah mendapat laporan pertama kerusakan sepeda motor pelanggan akibat BBM yang tidak sesuai, pihak SPBU 34.116.12 langsung menghentikan penjualan BBM pertalite.
"Sejauh ini, laporan ke saya baru 15 (motor). Dan kami akan data lagi, barang kali ada customer yang habis dari sini mungkin tidak sadar. Motornya masih jalan," ujar Ramses.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SPBU Jakbar buka-tutup usai insiden solar tercampur pertalite
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky SyukurEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025