Banda Aceh (ANTARA) - Aktivitas pedagang di pasar tradisional maupun lainnya di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh mulai aktif kembali pasca dilanda bencana alam banjir bandang 14 hari lalu, hanya saja belum pulih seutuhnya seperti sebelumnya.

"Pembeli sudah mulai ramai, yang sudah membersihkan rumah pasca bencana sudah mulai datang ke pasar membeli kebutuhan pokok," kata pedagang sayur di pasar Meureudu, Pidie Jaya, Mirza, di Pidie Jaya, Selasa.


Baca juga: Stok BBM dan kebutuhan pokok menipis di Aceh Timur, harga melonjak imbas banjir

Meski belum pulih total, tetapi sudah terjadi perubahan ketimbang beberapa hari lalu. Apalagi, bekas banjir di pasar tersebut juga baru selesai dibersihkan. 

"Ini belum kembali, tapi sudah ada perubahan lah dari pada hari-hari kemarin," ujarnya.

Mirza menyampaikan, barang dagangan saat ini masih cukup terbatas, diambil dari agen-agen atau warga setempat yang lahan pertaniannya masih selamat .

Biasanya, barang dagangan kebutuhan pokok yang dijualnya mendapat suplai dari Medan, dan wilayah dataran tinggi Aceh seperti Aceh Tengah serta Bener Meriah. Tetapi, akses dari sana hingga hari ini masih terputus.

Akibatnya, barang harus dijual ke masyarakat karena memang mereka membelinya dengan harga tinggi. Seperti tomat, dari biasanya Rp6 ribu per kilogram, kini harus dijual seharga Rp20 ribu per kilogram.

"Makanya, kita berharap pembangunan akses jalan nasional yang rusak cepat diperbaiki, agar barang-barang kembali normal seperti sebelumnya," kata Mirza.


Baca juga: Pemkab Nagan Raya larang pedagang naikkan harga saat bencana Aceh
 

Hal senada juga disampaikan Novrizal, pedagang pasar tradisional wilayah Trienggadeng Pidie Jaya ini menyampaikan bahwa, di daerahnya aktivitas pasar sudah kembali normal, hanya saja harga barang pokoknya masih mahal.

"Aktivitas sudah seperti biasa, tapi harga mahal, karena barang dari Medan belum bisa masuk, kalaupun ada hanya sedikit dari wilayah barat selatan Aceh," katanya.

Masyarakat, kata dia, memang mengeluh karena harga mahal, tetapi kondisinya memang seperti ini, dan mereka mau tidak mau terpaksa membeli.

"Harapannya jalan nasional Medan-Banda Aceh segera diperbaiki agar aktivitas truk pengangkut barang bisa normal. Ini kasihan juga pembeli," ujar Novrizal.

Dalam kesempatan ini, salah seorang pembeli di pasar Trienggadeng, Hazra sudah memaklumi harga bahan pokok mahal pasca bencana ini, karena memang sangat terbatas mengingat akses jalan nasional belum pulih.

"Tetapi kita butuh, ya harus beli, paling nanti kita pilih sayur yang lebih murah-murah saja, dan sedikit menghemat," demikian Hazra.

Baca juga: Danrem Lilawangsa instruksikan Aceh beli beras harga murah, warga padati Bulog



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025